Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

SURABAYA: Rencana IPO PT Pos Indonesia pada 2013 kemungkinan besar hanya untuk salah satu anak perusahaannya, itu pun bisa penawaran saham tertutup atau penerbitan obligasi.
 
Setyo Riyanto, Direktur Ritel dan Properti PT Pos Indonesia, mengatakan dari analisa internal perseroan untuk sementara ini yang paling memungkinakan IPO adalah anak perusahaan yaitu PT Pos Logistik Indonesia. 
 
"Di antara anak perusahaan Pos Logistik yang sudah memiliki potensi market relatif besar. Tetapi keputusannya resminya masih menunggu hasil penilai dari konsultan swasta pada Juni mendatang," ujarnya saat ditemui  di sela acara Business Gathering Competing Through New Business Models PT Pos Indonesia di Magister Manajemen Unair tadi malam.
 
PT Pos Indonesia (Persero) memiliki enam anak perusahaan yaitu PT Pos Kurir Indonesia, PT Pos Logistik Indonesia, PT Pos Jasa Keuangan Indonesia, PT Pos Properti Indonesia, PT Posmart Indonesia dan PT Bhakti Wasantara Net. 
 
Setyo mengatakan setiap harinya Pos Logistik telah melayani 40 ton pengiriman surat dan paket. "Di dunia ini belum ada perusahaan pengiriman baru yang memiliki pasar sebesr itu," ujarnya.
 
Namun keputusan IPO, tambahnya, masih akan dikaji lebih mendalam. Ada kemungkinan penawaran saham terbatas dan tertutup, Atau penerbitan obligasi. "Apa pun keputusannya nanti yang jelas dana yang diperolehnya nanti untuk membangun infrastruktur dan suprastruktur dari perusahaan bersangkutan."
 
Setyo menambahkan sebagai induk usaha, PT Pos tidak dalam kondisi memerlukan dana untuk membayar utang atau permodalan lainnya. Sebaliknya kebutuhan dana dari IPO itu hanya untuk pengembangan dan meningkatkan transparansi perseroan.
 
"Jadi dananya  bukan untuk menutup kerugian karena sejak delapan tahun lalu kerugian sudah kami tutup," ungkap Setyo.
 
Setidaknya, lanjut dia, dalam  IPO bisa  mendapatkan  dana sebesar Rp1,7 triliun untuk investasi. Di antaranya pembelian empat unit pesawat guna memperbaiki pelayanan di Indonesia Timur. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper