Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

TOKYO: Bursa saham Asia kembali jatuh karena produksi pabrik di Jerman yang melambat memicu kekhawatiran ekonomi Eropa tengah terkontraksi yang bakal mengancam ekspor.
 
Saham Sony Corp, yang menghasilkan seperlima dari penjualan di Eropa, turun 0,8% di Tokyo. Kobe Steel Ltd berfluktuasi Setelah pembuat material itu membukukan kerugian dua kali lebih besar dari yang diprediksi.
 
Saham Astellas Pharma Inc naik 3,4% setelah pembuat obat untuk kandung kemih yang terlalu aktif memenangkan dukungan dari penasehat kepada regulator AS.
 
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 125,00 pukul 11.11 di Tokyo, dengan jumlah saham yang jatuh hampir sama dengan yang menguat.
 
Minggu ini, Indeks terperosok 1,3%, penurunan mingguan terbesar sejak periode yang berakhir 16 Desember. Bursa Jepang, Korea Selatan dan Taiwan adalah pasar utama yang buka di wilayah ini. 
 
"Ekonomi Eropa menghadapi risiko penurunan, dan itu masih harus dilihat apakah akan menyebar ke seluruh dunia," kata Kazuyuki Terao, Kepala Investasi RCM Japan Co, seperti dikutip Bloomberg.
 
"Sulit untuk membeli hari ini. Data pekerjaan AS mungkin relatif kuat, tapi kami tidak tahu bagaimana pasar akan bereaksi."
 
Nikkei & Kospi
 
Indeks MSCI Asia Pacific naik 10% tahun ini hingga kemarin di tengah sinyal ekonomi AS sudah mulai pulih.
 
Keuntungan melambat setelah China bulan lalu memangkas target pertumbuhan ekonomi, di tengah upaya mendinginkan pasar properti dan mengurangi ketergantungan pada ekspor. 
 
Sementara itu, Indeks Standard & Poor 500 menguat 11% sejak 30 Desember. Indeks Eropa Stoxx 600 naik 5,9%.
 
Korea Selatan Kospi Index sedikit berubah bahkan setelah surat kabar Chosun Ilbo melaporkan Korea Utara tampaknya siap untuk menempatkan roket di tempat peluncuran hari ini atau besok. 
 
Laporan itu dikutip dari seorang pejabat pemerintah Korea Selatan yang tidak mau disebut namanya.
 
Nikkei 225 Stock Average jatuh 0,7% setelah euro turun ke posisi terendahnya dalam 4 minggu terhadap yen kemarin. Pelemahan euro ini menurunkan nilai pendapatan beberapa perusahaan yang bergantung pada ekspor.
 
Shanghai Composite Index, yang melacak sebagian besar bursa saham China, turun 0,2%. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg / M. Taufikul Basari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper