Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS TUKAR: Sinyal The Fed lemahkan Won & Yen

SEOUL: Won Korea Selatan turun dari level terkuat 2 pekan, setelah pertemuan Federal Reserve tadi malam meredam spekulasi pelonggaran moneter yang akan meningkatkan pasokan dolar.

SEOUL: Won Korea Selatan turun dari level terkuat 2 pekan, setelah pertemuan Federal Reserve tadi malam meredam spekulasi pelonggaran moneter yang akan meningkatkan pasokan dolar.

 

Indeks dolar maju setelah hasil pertemuan itu, mengindikasikan The Fed tidak akan menyetujui stimulus tambahan kecuali ekonomi kehilangan momentum atau inflasi lebih lambat dari 2%.

 

Indeks Kospi atas saham juga jatuh setelah indeks Standard & Poor 500 melemah dari level tertingginya sejak Mei 2008. Begitu pula dengan Yen & Euro, yang juga melemah terhadap dolar AS.

 

Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Rabu 4 April 2012, Won turun 0,4% menjadi 1.126,49 per dolar pukul 9.41 di Seoul.

 

Mata uang ini menyentuh 1.121,70 per dolar kemarin, terkuat sejak 20 Maret. Tingkat volatilitas satu bulan naik 10 basis poin atau 0,1% poin, menjadi 7,98%.

 

"Won melemah karena harapan stimulus moneter hilang di tengah spekulasi investor asing memulangkan dividen perusahaan Korea," kata Lee Jin III, dealer mata uang Hana Bank di Seoul.

 

KB Financial Group Inc, pemilik bank terbesar Korea Selatan, dijadwalkan untuk membayar dividen pada 6 April. (Bloomberg/Mtb/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper