Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)  akan menggelar penawaran saham perdana sebanyak 30% saham dua anak usahanya yaitu PT Phapros Tbk dan PT Perkebunan Mitra Ogan. 
 
Rencana penawaran saham perdana atau IPO  (initial public offering/IPO) dua anak usaha tersebut akan dilaksanakan pada awal 2014. 
 
Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengungkapkan perseroan akan menggelar sejumlah aksi korporasi untuk meningkatkan nilai saham maupun mengamankan kepemilikan mayoritas pemerintah. 
 
Phapros adalah perusahaan produsen dan pemasaran produk farmasi sedangkan Mitra Ogan adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet.  Dia menuturkan RNI menambah dulu kepemilikannya di Phapros dari level saat ini sebesar 54% menjadi 82%. 
 
"Phapros sebenarnya sudah berstatus perusahaan terbuka tetapi belum listing di pasar modal. Kami berencana menambah kepemilikan RNI dari level saat ini sebesar 54% menjadi sekitar 82% sehingga ketika dilepas 30% sahamnya ke publik, pemerintah melalui RNI tetap mengendalikan 51% saham," ujarnya kepada Bisnis siang ini. 
 
Dia menuturkan perseroan menyiapkan dana Rp150 miliar hingga Rp200 miliar untuk membeli kembali saham Phapros. "Kami menyiapkan dana sekitar Rp100 miliar maupun sejumlah aset untuk penyertaan. Sumber dana lainnya adalah pinjaman."  
 
Menurutnya, dana pinjaman  tersebut masuk dalam komitmen pendanaan senilai Rp3,8 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Bukopin Tbk. "Tahun depan kami akan memaparkan rencana IPO kepada Kementerian BUMN termasuk perkembangan transaksi ini." 
 
Selanjutnya, tutur  Ismed,  perseroan menyiapkan dana Rp250 miliar untuk menambah luas lahan perkebunan kelapa sawit milik Mitra Ogan yang saat ini sebesar 36.000 hektare menjadi 75.000 hektare.  "Kami siapkan dana Rp250 miliar yang berasal dari pinjaman maupun kas internal untuk menambah luas lahan."  
 
Dia menambahkan perseroan berencana menambah luas lahan perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya yaitu  PT Laksana dari 6.000 hektare menjadi 100.000. "Kami sudah punya land bank seluas 65.000 hektare di Sumatera Selatan dan tinggal menambah sedikit lagi. Dana yang dipersiapkan Rp400 miliar."  
 
RNI juga mengalokasikan dana sebesar Rp160 miliar untuk memperbesar kapasitas pabrik kantong plastik untuk pupuk dan gula dari semula 24 juta kantong per tahun menjadi 87 juta kantong per tahun. 
 
Dana tersebut merupakan bagian dari Rp1,2 triliun yang dialokasikan untuk ekspansi penjualan gula ke sektor ritel dengan merek Raja Gula. RNI mengendalikan 10 pabrik gula yang tersebar yaitu empat di  Jawa Timur, lima di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Yogyakarta. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : M.Munir Haikal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper