Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO PTPN VII dikaji ulang

JAKARTA: Kementerian BUMN akan mengkaji ulang rencana pelepasan saham perdana PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII pada tahun ini.Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pihaknya masih menunggu selesainya pembentukan induk usaha (holding) BUMN perkebunan

JAKARTA: Kementerian BUMN akan mengkaji ulang rencana pelepasan saham perdana PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII pada tahun ini.Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pihaknya masih menunggu selesainya pembentukan induk usaha (holding) BUMN perkebunan dan melihat kondisi pasar modal sebelum melakukan pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) PTPN VII.Dia menargetkan holding tersebut mulai efektif pada 1 Maret 2012. Kementerian BUMN juga telah menunjuk PTPN III sebagaia holding bagi 15 BUMN kebun yakni PTPN I-XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).“Kami ingin holding BUMN efektif per 1 Maret. Sementara itu, PTPN VII memang sudah mendapat persetujuan IPO tahun ini, tapi kami akan lihat dulu pasarnya. Jika kebutuhan dana untuk ekspansi itu bisa dipenuhi oleh holdingnya dan pasar lagi tidak bagus, kami tidak akan memaksakan untuk IPO,” ujarnya, hari ini.Dia mengatakan jika 15 BUMN kebun itu disatukan, maka laba bersih BUMN tersebut berpotensi menembus Rp5,3 triliun, atau naik 47,22% dibandingkan dengan proyeksi perolehan laba bersih tahun lalu sekitar Rp3,6 triliun.“Kalau mereka [BUMN kebun] disatukan, tentu aset dan kinerjanya akan semakin besar dan semakin kuat. Laba bersih mereka saja minimal bisa Rp5,3 triliun tahun ini. Jadi fokus pertama itu pembentukan holding, lalu dilihat lagi potensi IPO bagi PTPN VII,” jelasnya.Selain menargetkan pembentukan holding BUMN kebun, Dahlan juga menegaskan pihaknya terus melanjutkan proses holding BUMN kehutanan dan BUMN farmasi. Pada tahun ini, diharapkan perampingan jumlah BUMN bisa menjadi 115 BUMN.“Holding kehutanan dan farmasi akan diperdalam lagi konsepnya. Yang jelas, kami targetkan tahun ini jumlah BUMN bisa menjadi 115 BUMN dari saat ini sekitar 140 BUMN,” tegasnya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Teguh Purwanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper