Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Dipacu pemulihan ekonomi AS

SINGAPURA: Minyak diperdagangkan mendekati harga tertingginya dalam hampir seminggu karena investor berspekulasi pemulihan ekonomi AS akan meningkatkan permintaan bahan bakar. Selisih harga Brent terhadap minyak mentah West Texas Intermediate terus

SINGAPURA: Minyak diperdagangkan mendekati harga tertingginya dalam hampir seminggu karena investor berspekulasi pemulihan ekonomi AS akan meningkatkan permintaan bahan bakar. Selisih harga Brent terhadap minyak mentah West Texas Intermediate terus melebar dalam 8 hari terakhir setelah militan menyerang sebuah pipa di Nigeria. Harga minyak berjangka sedikit berubah setelah naik pada 3 Februari sejalan dengan data Departemen Perdagangan AS bahwa pekerjaan naik lebih dari perkiraan pada Januari dan pengangguran secara tak terduga turun. Minyak mentah untuk penyerahan Maret berada pada US$97,62 per barel, turun 22 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 8.49 waktu Singapura. Kontrak itu naik US$1,48 ke US$97,84 pada 3 Februari, penutupan tertinggi sejak 31 Januari. Harga minyak Brent untuk penyerahan Maret naik 28 sen menjadi US$114,86 per barel di ICE Futures Europe. Kontrak tersebut diperdagangkan pada US$17,24 lebih tinggi dari WTI, membuat jurang harga melebar terbesar sejak 8 November. Perbedaan harganya capai rekor US$27,88 pada 14 Oktober. Di sisi lain, Gerakan Emansipasi Delta Niger, kelompok bersenjata utama di wilayah kaya minyak di selatan Nigeria, menyerang dan merusak jaringan pipa milik sebuah unit dari Italia Eni SpA. Perusahaan yang bermarkas di Roma mengatakan mereka kehilangan sekitar 4.000 barel per hari dari produksi normal akibat serangan terhadap jaringan pipa. Menurut data Bloomberg, serangan dari kelompok militan di wilayah delta telah menyebabkan berkurangnya produksi minyak mentah Nigeria lebih dari 28% dari 2006 sampai 2009. (23)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper