Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUYBACK: Wijaya Karya berpotensi raup Rp122 miliar

JAKARTA: PT Wijaya Karya Tbk, emiten konstruksi pelat merah, berpotensi mengantongi dana segar sekitar Rp122 miliar dari pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) sebanyak 176,69 juta saham.  Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Argawan

JAKARTA: PT Wijaya Karya Tbk, emiten konstruksi pelat merah, berpotensi mengantongi dana segar sekitar Rp122 miliar dari pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) sebanyak 176,69 juta saham.  Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Argawan menjelaskan perseroan berencana untuk menjual kembali saham hasil buyback melalui pasar. Dia memperkirakan dengan harga saham sebesar Rp700 per saham, maka perseroan dapat meraih dana sekitar Rp122 miliar.“Dana hasil penjualan itu akan kami gunakan untuk memperkuat struktur permodalan kami dan sebagian juga untuk memenuhi kebutuhan capex [capital expenditure/ belanja modal],” ujarnya saat dihubungi Bisnis hari ini.Wijaya Karya melakukan buyback sebanyak 176,69 juta saham yang dibagi ke dalam dua tahap pada 2009. Menurut Natal, perseroan untuk menjual kembali saham buyback tersebut pada tahun ini, karena menilai industri infrastruktur saat ini sedang diminati oleh pasar.Dia mengungkapkan dengan adanya komitmen dari pemerintah untuk mempercepat program infrastruktur dan mengesahkan Undang-Undang Pengadaan Tanah, maka sektor infrastruktur akan semakin bergairah pada tahun ini.“Kami optimistis dengan prospek bisnis infrastruktur yang kian cerah, maka penyerapan saham yang kami jual nantinya akan berjalan dengan baik,” tuturnya.Natal mengatakan pihaknya telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas pada 30 Januari 2012 sebagai penasihat keuangan (financial advisor) dan broker pelaksana untuk aksi korporasi tersebut.Dia menjelaskan perseroan berencana untuk menjual saham buyback secara bertahap, yakni maksimal sebesar 20% dalam satu hari perdagangan. Penjualan, lanjutnya akan dimulai pada 17 Januari 2012.Dia mengungkapkan apabila ada mitra strategis yang berminat membeli lebih dari 20% saham perseroan dalam aksi korporasi itu, maka diwajibkan untuk memberikan pemberitahuan kepada otoritas bursa minimal dua pekan sebelum penjualan dilakukan.Namun, dia mengatakan sejauh ini, belum ada mitra strategis yang berniat untuk membeli saham perseroan.“Dengan penjualan kembali ini, kami harapkan likuiditas saham WIKA [Wijaya Karya] menjadi lebih baik. Kami yakin ini timing yang tepat untuk melakukan pelepasan saham, karena sektor infrastruktur sedang menjadi objek menarik bagi pasar,” paparnya.Natal mengungkapkan sebagian dana hasil penjualan saham akan digunakan perseroan untuk memenuhi kebutuhan capex tahun ini sebesar Rp600 miliar, atau meningkat sekitar 14,94% dibandingkan capex tahun lalu, yakni Rp522 miliar.Dia menjabarkan total dana itu terbagi untuk keperluan pengembangan bisnis perseroan Rp390 miliar, kegiatan investasi penyertaan sebesar Rp188,5 miliar, dan pembelian aktiva tetap sebesar Rp21,5 miliar.Pada tahun ini, dia mengungkapkan perseroan menargetkan jumlah kontrak baru sebesar Rp16,5 triliun atau tumbuh 22,2% dari perolehan kontrak baru sepanjang tahun lalu, yakni sebesar Rp13,5 triliun.“Dengan kontrak baru sebesar Rp16,5 triliun dan kontrak carry over tahun lalu sekitar Rp16 triliun, maka tahun ini kami perkirakan order book kami mencapai Rp32,5 triliun,” ujarnya. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper