Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika & Timah batalkan rencana bentuk usaha patungan

JAKARTA: Rencana pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) PT Wijaya Karya Tbk dan PT Timah Tbk untuk pabrik ekstraksi aspal Buton kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan.Corporate Secretary Wijaya Karya (Wika) Natal Argawan Pardede mengatakan

JAKARTA: Rencana pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) PT Wijaya Karya Tbk dan PT Timah Tbk untuk pabrik ekstraksi aspal Buton kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan.Corporate Secretary Wijaya Karya (Wika) Natal Argawan Pardede mengatakan setelah pihaknya dimandatkan untuk mengakuisisi produsen aspal Buton PT Sarana Karya, BUMN konstruksi itu akan fokus menyelesaikan akuisisi tersebut.Adapun rencana pembentukan usaha dengan Timah kemungkinan tidak akan dilanjutkan karena dinilai menjadi tidak ada relevansinya.“Kemungkinan tidak berlanjut, karena kami sudah disuruh untuk mengakuisisi Sarana Karya. Jadi kami rasa sudah tidak relevan untuk membentuk JV, karena Sarana Karya memiliki konsesi aspal,” ujarnya, hari ini, 11 Januari 2012.Dia mengakui hal tersebut masih harus dibicarakan kepada Timah. Dia juga mengatakan masih ada hal-hal yang harus diselesaikan dengan Timah dalam proses akuisisi Sarana Karya, karena seperti diketahui sebelumnya BUMN tambang itu sudah terlebih dahulu melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan Sarana Karya.“Untuk kepastian kelanjutan JV tentu akan ada pembicaraan lagi dengan Timah. Untuk akuisisi Sarana Karya juga masih harus dilakukan perhitungan dengan Timah, karena sebelumnya mereka yang kerjasama,” jelasnya.Secara terpisah Corporate Secretary Timah Abrun Abubakar mengatakan hingga saat ini memang belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai pembentukan JV tersebut. Namun dia menegaskan kalaupun hal itu tidak jadi dilaksanakan tidak akan berpengaruh besar kepada perseroan.“Sampai saat ini belum ada pembahasan lagi. Peluang [pembentukan JV] itu tentu tetap ada. Tapi kalaupun tidak jadi tidak berpengaruh karena kami juga kan baru mau masuk ke bisnis aspal. Bisnis inti kami kan bukan di sana,” ungkapnya. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Teguh Purwanto
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper