Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LELANG FR0058: Imbal hasil diprediksi 7,08%-7,23%

JAKARTA: Indikasi imbal hasil (yield) untuk surat utang negara (SUN) seri FR0058 yang akan dilelang hari ini diprediksi sebesar 7,08%--7,23%.Ariawan, analis PT Mega Capital Indonesia, dalam risetnya hari ini mengatakan prediksi yield SUN yang jatuh tempo

JAKARTA: Indikasi imbal hasil (yield) untuk surat utang negara (SUN) seri FR0058 yang akan dilelang hari ini diprediksi sebesar 7,08%--7,23%.Ariawan, analis PT Mega Capital Indonesia, dalam risetnya hari ini mengatakan prediksi yield SUN yang jatuh tempo pada Juni 2032 itu merupakan satu dari empat seri obligasi pemerintah yang akan dilelang hari ini.Siang ini, 10 Januari 2012, pemerintah berencana melelang lima seri SUN dengan target indikatif Rp7 triliun. Lelang terdiri dari 2 seri surat perbendaharaan negara (SPN/T-Bills) dan 3 seri kupon tetap (fixed rate).Selain FR0058, seri yang dilelang adalah SPN03120411 yang jatuh tempo pada 11 April 2012, SPN12130111 jatuh tempo 11 Januari 2013, FR0060 jatuh tempo April 2017, dan FR0061 jatuh tempo Mei 2022.Dia memperkirakan yield SPN03120411 akan dilepas pada 4%--4,2%, SPN12130111 poada 4,47%--4,67%, FR0060 5,34%--5,49%, dan FR0061 6,11%--6,26%.Ariawan memperkirakan jika permintaan investor dalam lelang cukup besar maka berpotensi menjadi katalis positif bagi penguatan harga di pasar SUN setelah terkoreksi pekan lalu.Selain itu, tuturnya, penguatan diprediksi dapat terjadi karena sentimen positif masih terjadi di pasar global."Dari pasar global, optimisme investor meningkat menjelang musim laporan keuangan 2011perusahaan-perusahaan di AS."Dia menuturkan keyakinan investor juga sedang meningkat setelah pemimpin Perancis dan Jerman menyatakan akan berusaha menyusun rencana penyelamatan Euro dalam 3 bulan ke depan.Kondisi itu tercermin dari penguatan bursa AS semalam dan bursa regional pagi ini, penurunan angka CDS beberapa negara pagi ini dan penguatan mata uang global terhadap dolar AS.Pergerakan tersebut, tuturnya, mengindikasikan bahwa investor kembali masuk pada aset investasi global yang lebih berisiko (riskier asset). (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper