Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

MELOURNE: Harga emas untuk pengiriman Februari di New York menguat 0,4% menjadi US$1.607,30 per ounce pukul 10.06 di Melbourne. 
 
Emas lantakan untuk pengiriman segera naik 0,2% menjadi US$1.606,22 per ounce, sementara perak untuk pengiriman Maret naik 0,5% menjadi US$29,72 per ounce.
 
Pada penutupan kemarin kontrak emas pengiriman Februari naik 2,2% menjadi US$1.600,50 di bursa Comex, New York. Harga menguat 10% tahun lalu, kemajuan tahunan ke-11 berturut-turut.
 
Lompatan harga emas pada penutupan Selasa itu menjadi yang terbesar dalam 10 minggu terakhir di tengah naiknya permintaan safe haven menyusul laporan bahwa Iran telah memproduksi batang bahan bakar nuklir yang pertama. Kecemasan soal krisis membuat investor berupaya melindungi kekayaannya. 
 
Iranian Students News Agency melaporkan, dengan mengutip badan energi atom Iran, sebuah batang bahan bakar buatan domestik sudah dibuat dan diuji coba ke dalam inti reaktor nuklir.
 
Batang bahan bakar nuklir ini mengandung pelet uranium yang diperkaya yang menyediakan bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
 
Penguatan harga emas juga sejalan dolar yang jatuh terhadap kelompok mata uang utama setelah tumbuhnya manufaktur global, memacu permintaan bahan baku yang dianggap sebagai aset berisiko.
 
Byron Wien dari Blackstone Group LP, yang tahun lalu memprediksikan keuntungan emas dengan tepat, mengatakan logam mulia akan reli 15% pada 2012 menuju US$1.800 per ounce.
 
"Ketakutan datang kembali karena Iran. Juga, kita melihat pembelian seluruh komoditas karena melemahnya dolar," kata Adam Klopfenstein, analis pasar Archer Financial Services Inc di Chicago.
 
Data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menunjukkan lembaga lindung nilai dan manajer uang lainnya memotong taruhan pada harga lebih tinggi untuk emas berjangka sebesar 4,5% menjadi 111.919 kontrak pada pekan terakhir 2011.
 
Menurut James Moore, analis TheBullionDesk.com di London, penurunan taruhan bullish itu menunjukkan banyaknya potensi kenaikan harga sekali sentimen membaik. (LN)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Taufikul Basari/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper