JAKARTA: PT Bursa Efek Indonesia membuka kembali perdagangan PT Duta Anggada Realty Tbk mulai sesi I perdagangan hari ini.Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre P. J. Toelle mengatakan pembukaan kembali saham emiten dengan kode DART tersebut dilakukan di pasar tunai dan pasar reguler pada hari ini.“Suspensi atas perdagangan saham PT Duta Anggada Realty Tbk dibuka kembali di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan hari ini,” ujarnya seperti dikutip dalam pengumuman yang dipublikasikan hari ini, 2 Januari 2012.Sebelumnya, saham Duta Anggada sempat dihentikan sementara (suspensi) pada 30 Desember 2011. Suspensi tersebut dilakukan BEI menyusul peningkatan harga kumulatif yang signifikan sebesar Rp225 atau 107,14% pada harga saham perseroan.Saham DART ditutup pada harga Rp435 pada 29 Desember 2011 dari harga penutupan 15 Desember 2011, yakni Rp210. Adapun, pada perdagangan hari ini [14.35], saham perseroan diperdagangkan pada harga Rp510 atau naik 17,24%.Duta Anggada baru saja melakukan kuasi reorganisasi untuk menghapus defisit saldo laba sebesar Rp845,6 miliar.Dengan aksi korporasi itu, Sekretaris Perusahaan Duta Anggada Greg Toreh mengungkapkan pada tahun depan perseroan berpotensi membagikan dividen.“Kami memang sudah tidak membagikan dividen sejak krisis 1997, karena masih adanya defisit saldo laba. Dengan adanya kuasi reorganisasi, maka kami berpeluang untuk membagikan dividen tahun depan,” tuturnya beberapa waktu lalu.Saat ini, Duta Anggada memiliki sembilan proyek properti yang terdiri dari satu properti ritel, dua properti mixed used dan enam properti perkantoran, diantaranya Plaza Bapindo, Plaza Great River dan Plaza Chase.Perseroan juga sedang menggarap tiga proyek baru, yakni hotel bintang tiga di Bali, apartemen La Maison di Barito, Jakarta Selatan, dan menara perkantoran di belakang Chase Plaza Sudirman, Jakarta Selatan.Selama periode 9 bulan pertama tahun ini, Duta Anggada membukukan pendapatan sebesar Rp318,78 miliar atau tumbuh 28,3% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp248,46 miliar.Pendapatan sewa masih menjadi kontributor tertinggi pendapatan perseroan sebesar Rp140,5 miliar atau 44% dari total pendapatan. Pendapatan sewa tersebut berasal dari sewa kantor, rumah toko dan pusat niaga.Kenaikan pendapatan juga ditopang penjualan unit strata-title, yang meningkat menjadi Rp50 miliar dari semula Rp24 miliar. Laba bersih perseroan juga ikut terkerek 79% menjadi Rp54 miliar dari Rp30,2 miliar. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
