Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga emas di bawah tekanan dolar AS

MELBOURNE: Harga emas sedikit berubah setelah kemarin anjlok hingga d bawah US$1.700 sejalan penjualan besar-besaran di pasar ekuitas yang membuat investor melego emas untuk menutup kerugian.

MELBOURNE: Harga emas sedikit berubah setelah kemarin anjlok hingga d bawah US$1.700 sejalan penjualan besar-besaran di pasar ekuitas yang membuat investor melego emas untuk menutup kerugian.

 

Emas untuk pengiriman Desember di New York diperdagangkan sedikit berubah pada US$1.679,60 per ounce pukul 10:12 di Melbourne.

 

Kemarin harga emas pengiriman Desember turun 2,7% ditutup pada US$1.678,60 per ounce di Comex di New York. Sebelumnya, logam ini menyentuh US$1.667,10, terendah sejak 25 Oktober.

 

Mengapa dan bagaimana harga emas akan bergerak, berikut beberapa penjelasan dari sejumlah analis?

 

* Emas, aset safe haven yang belakangan ini mengikuti pergerakan aset beresiko, anjlok lebih dari 2% setelah komite khusus pengurangan defisit di Kongres AS gagal mencapai kesepakatan.

 

* Investor melikuidasi sejumlah posisi pada emas untuk menutupi kerugian pada bursa saham, setelah Spanyol menjadi negara kelima yang berganti pemimpin akibat krisis hutang tahun ini.

 

* Menurut Peter Fertig, pemilik Quantitative Commodity Reseach di Hainburg, Jerman, kencangnya laju dolar berpengaruh negatif untuk emas. Meski akan ada upaya naik, Fertig melihat potensi penurunan lanjutan lebih besar.

 

* James Moore, analis TheBullionDesk.com di London mengatakan kebutuhan untuk menutupi kerugian di sektor lain kemungkinan akan mempertahankan emas di bawah tekanan dalam jangka pendek. Secara teknis, ujarnya, emas bisa ke US$1.680 per ounce.

 

* Adrian Day, presiden Adrian Day Asset Management, mengatakan setiap kali ada aksi jual pada bursa saham, investor akan menutup kerugian dengan menjual aset paling likuid, yaitu emas.

 

* Untuk jangka waktu menengah dan panjang Barclays Capital mengatakan permintaan fisik untuk emas batangan memang telah melemah sejak September, namun masih memiliki prospek postif sejalan kuatnya minat investasi pada logam. Mereka memperkirakan harga akan rata-rata US$1.875 kuartal ini dan US$2.000 tahun depan.(M. Taufikul Basari)(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper