Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMR Singapura kuasai 30%^ saham Golden Energy

JAKARTA: GMR Singapura akhirnya resmi menguasai 30% saham PT Golden Energy Mines Tbk, perusahaan tambang batu bara yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia kemarin.Berdasarkan data perdagangan BEI, kemarin perseroan tercatat melakukan transaksi tutup

JAKARTA: GMR Singapura akhirnya resmi menguasai 30% saham PT Golden Energy Mines Tbk, perusahaan tambang batu bara yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia kemarin.Berdasarkan data perdagangan BEI, kemarin perseroan tercatat melakukan transaksi tutup sendiri saham (crossing) sebesar 2,17 juta lot atau setara 1,08 miliar saham pada harga Rp2.500 per saham atau total senilai Rp2,65 triliun.Transaksi crossing yang setara 18% dari total saham perseroan tersebut dilakukan melalui broker PT Sinarmas Sekuritas.Presiden Direktur Sinarmas Sekuritas Kokaryadi Chandra membenarkan bahwa transaksi tutup sendiri tersebut dilakukan oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk selaku pemegang saham mayoritas Golden Energy dengan GMR Singapura.“Saya tidak ingat jumlah pastinya, sepertinya sekitar 1 miliar, berarti setara 18% dari total saham Golden Energy,” tuturnya saat dihubungi Bisnis kemarin.Presiden Komisaris Golden Energy Fuganto Widjaja sebelumnya mengungkapkan eksekusi pembelian 18% saham perseroan oleh GMR Singapura memang akan dilakukan dalam kurun waktu dua hari ini.“Sebelumnya, mereka [GMR Singapura] sudah ambil 12% saham kami melalui IPO [initial public offering/ IPO]. Sementara itu, sisanya sebesar 18% akan dilakukan dalam dua hari ini melalui pasar,” paparnya usai pencatatan saham perdana perseroan di BEI kemarin.Seperti diketahui, GMR Singapura yang merupakan anggota kelompok usaha GMR Infrastucture dan anak usaha dari GMR Energy Ltd asal India, berencana untuk mengakuisisi 30% saham Golden Energy.GMR Singapura telah mengeksekusi 12% saham perseroan melalui IPO, sementara sebesar 18% sisanya akan dibeli dari Dian Swastatika. Paskapembelian tersebut, maka kepemilikan Dian Swastatika dalam Golden Energy menjadi sebesar 67%.Menurut manajemen GMR, dengan mengakuisisi Golden Energy, perseroan akan mendapat kepastian pasokan batu bara dalam 25 tahun ke depan, dengan volume mencapai 10 juta ton dalam beberapa tahun mendatang. GMR mengklaim saat ini Golden Energy memiliki cadangan 860 juta ton dengan sumber daya 1,9 miliar ton.“Dengan masuknya GMR sebagai mitra strategis kami, diharapkan pembangunan infrastruktur pertambangan bisa berjalan lebih cepat, sehingga kapasitas produksi juga naik signifikan,” tutur Direktur Utama Golden Energy L. Krisnan Cahya.Krisnan mengungkapkan perseroan mengincar produksi dan penjualan batu bara pada 2012 mencapai 8 juta ton-10 juta ton. Didukung oleh percepatan pembangunan infrastruktur pertambangan, dia optimistis produksi batu bara perseroan bisa mencapai 24 juta ton per tahun pada 2015.Dia menjelaskan hingga Oktober, produksi batu bara perseroan sekitar 4 juta ton atau masih rendah dari target produksi hingga akhir tahun sebesar 6 juta ton. Menurut dia, perseroan akan menggenjot produksi pada kuartal IV/ 2011 ini.Adapun, lanjutnya perseroan menargetkan laba bersih pada akhir tahun mencapai Rp507 miliar atau tumbuh 209,14% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp164 miliar. Pada 2012, dia mengatakan laba perseroan diproyeksikan bisa mencapai Rp935 miliar. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Bunga Dewi Kusuma

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper