Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Saham AS merosot, mendorong Indeks Standard & Poor 500 menjadi turun terbesar sejak Agustus, di tengah kekhawatiran bahwa para pemimpin Eropa mungkin tidak dapat menjaga keutuhan zona euro.
 
Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc turun 8,2%, menyusul kerugian pemberi pinjaman di Eropa, setelah LCH Clearnet SA menaikkan biaya tambahan pada klien untuk perdagangan obligasi pemerintah Italia.
 
General Motors Co anjlok 11%, Adobe Systems Inc tenggelam 7,7%. S&P 500 turun 3,7% menjadi 1,229.10 pada 4 sore waktu New York, setelah naik 1,8% selama 2 hari sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 389,24 poin, atau 3,2%, ke 11,780.94. Indeks Stoxx 600 Index Eropa turun 1,7%.
 
"Ini seperti sebuah film menakutkan yang tidak pernah berakhir," kata Keith Wirtz, kepala invesasi Fifth Third Asset Management di Cincinnati, yang mengawasi US$16,70 miliar Asset Management, dalam sebuah wawancara telepon. "Masalah yang menyeluruh adalah sebagian besar negara di Eropa tidak dapat mempertahankan pemerintah mereka. Kita akan mengalami sakit kepala ini untuk waktu yang lama."
 
Sekitar 11 saham turun untuk setiap satu yang naik di bursa AS. Chicago Board Options Exchange Volatility Index, melonjak 32% menjadi 36,16.
 
Yunani 'Flu'
"Flu Yunani memukul Italia," kata James McDonald, kepala strategi investasi di Northern Trust Corp di Chicago, yang mengelola US$643 miliar, dalam sebuah wawancara telepon.
 
Indeks KBW Bank tenggelam 5,9% karena semua dari 24 saham turun, memperpanjang penurunan tahun ini menjadi 26%. Morgan Stanley turun 9% menjadi US$15,76. Goldman Sachs terhapus 8,2% menjadi US$99,67.
 
Satu saham di S&P 500 naik hari ini, angka terendah sejak Juni 2010. Best Buy Co melaju 1,4% menjadi US$27,22.
 
Yahoo! Inc berayun antara keuntungan dan kerugian, jatuh 0,3% menjadi US$15,92.
 
Setelah penutupan perdagangan reguler, Cisco Systems Inc rally 4,1% menjadi US$18,34 pada 5:41 sore waktu New York. Pembuat peralatan jaringan terbesar di dunia itu melaporkan laba dan penjualan yang melebihi perkiraan analis. (ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Lahyanto Nadie/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper