Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Izin hutan Kalimantan Gold terbit

JAKARTA: Menteri Kehutanan akhirnya mengeluarkan izin pinjam pakai kepada pengelola tambang emas Jelai di Kalimantan Timur, PT Jelai Cahaya Minerals.CEO Kalimantan Gold Faldi Ismail dalam keterangan tertulisnya hari ini menyatakan dengan izin yang berlaku

JAKARTA: Menteri Kehutanan akhirnya mengeluarkan izin pinjam pakai kepada pengelola tambang emas Jelai di Kalimantan Timur, PT Jelai Cahaya Minerals.CEO Kalimantan Gold Faldi Ismail dalam keterangan tertulisnya hari ini menyatakan dengan izin yang berlaku 2 tahun itu, perseroan segera memulai aktivitas eksplorasinya.Kalimantan Gold menguasai 100% saham Jelai Minerals. "Dengan izin ini, kami memenuhi syarat kerja sama kami dengan Tigers Realm Minerals Pty Ltd," tulisnya kepada investor.Kalimantan Gold dan Tiger membangun kongsi di Proyek Jelai, yang lahannya seluas 5.000 hektare itu,  pada 2 Desember 2010. Kesepakatan tersebut diperbarui lagi 15 Februari 2011.Berdasarkan kesepakatan terakhir, jika izin usaha pertambangan (IUP) dan izin pinjam pakai hutannya terbit, Tiger akan membelanjakan minimum US$2 juta dalam 18 bulan pertama.Tiger juga memiliki opsi memiliki 70% saham proyek Jelai apabila sudah membelanjakan US$6 juta dan menyelesaikan kajian kelayakan bank sebelum IUP berakhir, 2 Juni 2015.Setelah IUP terbit 2 Juni lalu, Kalimantan Gold menggandeng mantan Dirjen Minerbapum Kementerian ESDM Bambang Setiawan sebagai komisaris di anak perusahaannya.Kini, dengan diraihnya izin pinjam pakai hutan itu, Kalimantan Gold berencana membangun konstruksi tambang pada awal Desember."Pemilihan kontraktornya sedang berlangsung, diharapkan pengeboran sudah bisa dimulai pertengahan Desember," sambung Fadli.April lalu, Kalimantan Gold juga menggandeng Freeport- McMoRan Exploration Corporation menggarap tambang tembaga dan emas di Kalimantan Tengah.Di Indonesia, Kalimantan Gold menguasai tiga anak usaha, yaitu pengelola tambang emas PT Kalimantan Surya Kencana dan Jelai Minerals, serta tambang baru bara PT Indobara Pratama.Pada kuartal II/2010, konsesi tambang Indobara yang tahun depan ditarget memproduksi 10 juta ton batu bara ini sempat akan dilepas ke Daun Consulting Ltd.Namun, tranksaksi itu gagal karena Daun Consulting gagal membayar deposit yang sudah disepakati sebelumnya, yakni sebesar US$1 juta. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper