Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahana Management pangkas target dana kelolaan Rp3 triliun

JAKARTA: PT Bahana TCW Investment Management, anak usaha Bahana Group, menurunkan target dana kelolaan tahun ini Rp3 triliun atau 13,63% menjadi Rp19 triliun dari semula Rp22 triliun.Direktur Utama Bahana TCW Edward P. Lubis mengatakan penurunan target

JAKARTA: PT Bahana TCW Investment Management, anak usaha Bahana Group, menurunkan target dana kelolaan tahun ini Rp3 triliun atau 13,63% menjadi Rp19 triliun dari semula Rp22 triliun.Direktur Utama Bahana TCW Edward P. Lubis mengatakan penurunan target tersebut dilakukan perseroan melihat jumlah dana kelolaan hingga awal November yang baru mencapai Rp18,3 triliun.“Sebenarnya kalau untuk target internal sebesar Rp18,5 triliun bisa kami penuhi, tetapi ada target optimisnya sebesar Rp22 triliun yang sepertinya sulit. Kami usahakan paling tidak bisa mencapai Rp19 triliun pada akhir tahun,” ujarnya di Jakarta hari ini.Edward menuturkan pada akhir tahun lalu perseroan mengantongi total dana kelolaan sebesar Rp18 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp10 triliun merupakan dana kelolaan reksadana, sedangkan Rp5 triliun adalah produk kontrak pengelolaan dana (KPD).Dia mengakui selama tahun ini terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pertumbuhan dana kelolaan perseroan relatif stagnan.Yang pertama, menurut dia adalah banyaknya regulasi baru yang ditetapkan oleh regulator menyusul banyaknya kasus yang membelit manajer investasi (MI) dalam beberapa waktu terakhir.Seperti diketahui, beberapa MI saat ini tengah tersandung kasus penyalahgunaan dana nasabah, seperti PT Harvestindo Asset Management dan PT Falcon Asia Resources Management.Edward memaparkan beberapa kasus tersebut memicu otoritas bursa, khususnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk memperketat regulasi bagi MI, termasuk dalam hal peluncuran produk baru.“Karena ada regulasi baru yang lebih ketat, proses peluncuran produk baru menjadi lebih kompleks dan memakan waktu. Banyak produk reksadana kami yang sudah didaftarkan terpaksa gagal diluncurkan karena tenggat waktu yang sudah habis,” terangnya.Lima produkEdward menjelaskan selama tahun ini perseroan hanya meluncurkan lima produk reksadana baru dari target hingga akhir tahun ini sebesar 12 produk.Minimnya peluncuran produk baru, menurut dia, pada akhirnya membuat dana kelolaan perseroan tidak bertambah.Kendala kedua, tuturnya adalah kondisi pasar global yang bergejolak, sehingga berimbas pada tingginya volatilitas indeks harga saham gabungan.Ditambah dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar beberapa waktu lalu, lanjutnya membuat pemodal semakin tidak percaya diri untuk berinvestasi di produk reksadana, khususnya reksadana saham.“Ketika nilai rupiah menembus Rp9.000 per dolar, investor takut untuk masuk ke saham. Otomatis ini juga memengaruhi kinerja reksadana kita,” ujarnya.Untuk tahun depan, Edward berharap total dana kelolaan perseroan dapat mencapai Rp22 triliun. Adapun, produk reksadana sendiri diperkirakan masih dikontribusikan oleh reksadana pendapatan tetap sebesar 65% dan reksadana saham 35%. (Bunga Dewi Kusuma/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Teguh Purwanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper