Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga tembaga turun minggu depan, emas naik

TOKYO: Para pedagang dan analis memperkirakan harga tembaga mengakhiri reli mingguan terbesar sejak setidaknya 1986, di tengah kekhawatiran permintaan China melambat.Hal itu dibatasi pula oleh pertumbuhan Eropa yang sedang terganggu krisis utang dalam

TOKYO: Para pedagang dan analis memperkirakan harga tembaga mengakhiri reli mingguan terbesar sejak setidaknya 1986, di tengah kekhawatiran permintaan China melambat.Hal itu dibatasi pula oleh pertumbuhan Eropa yang sedang terganggu krisis utang dalam 21 bulan ini.Sebelas dari 23 orang yang disurvei oleh Bloomberg mengatakan tembaga akan turun minggu depan. Sedangkan 8 mengatakan naik dan 4 mengatakan harga akan sedikit berubah.Terakhir kali sebagian besar responden mengatakan bearish pada 23 September, lalu harga logam itu merosot 4,6% pada minggu berikutnya.Para pedagang juga memperkirakan harga gula lebih rendah minggu depan, dan keuntungan bagi emas, jagung dan kedelai.Sebelum harga tembaga melonjak 14% pekan ini karena pemimpin Eropa sepakat untuk memperluas dana talangan regional, logam itu turun 20% dari rekor pada 15 Februari.Penurunan 20% itu memenuhi definisi umum bahwa pasar sedangan bear atau lesu. Sebuah kondisi pasar di mana harga jatuh dan pesimisme menyebar yang menyebabkan sentimen negatif.Biro Statistik Logam Dunia menyatakan pada 19 Oktober bahwa pasokan tembaga global melebihi permintaan pada 8 bulan pertama tahun ini.Bulan ini Goldman Sachs Group dan UBS AG memangkas proyeksi harga tembaga untuk 2012. Pada saat yang sama, menurut ekonom yang disurvei Bloomberg, pertumbuhan akan lambat tahun depan di Eropa dan China, 2 pengguna logam terbesar di dunia.Tembaga ditutup pada $ 8.145 per metrik ton kemarin di London Metal Exchange, menuju kenaikan mingguan terbesar setidaknya sejak tahun 1986.Harga mencapai level tertinggi dalam 5 minggu US$8.205 setelah para pemimpin Eropa mendukung penambahan dana penyelamatan mereka hingga 1 triliun euro (US$1,4 miliar).Mereka juga berhasil membujuk pemegang obligasi untuk mengambil kerugian 50% pada utang Yunani. (Taufikul Basari/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper