Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada.. harga beras terus terkerek

KUALA LUMPUR: Harga beras di bursa Chicago meneruskan reli untuk hari kelima seiring spekulasi bahwa banjir yang merusak tanaman di Thailand akan meningkatkan permintaan dari AS.Harga kontrak paling aktif naik 2% menjadi US$17,56 per 100 pon, level tertinggi

KUALA LUMPUR: Harga beras di bursa Chicago meneruskan reli untuk hari kelima seiring spekulasi bahwa banjir yang merusak tanaman di Thailand akan meningkatkan permintaan dari AS.Harga kontrak paling aktif naik 2% menjadi US$17,56 per 100 pon, level tertinggi sejak 19 September.Kontrak itu diperdagangkan pada US$17,555 di Chicago Board of Trade pukul 10:21 waktu Singapura. Harga naik 50 sen kemarin, kenaikan tertinggi yang diizinkan bursa.PBB melaporkan sekitar 12,5% dari lahan pertanian padi di Thailand, eksportir terbesar, telah rusak.Kerusakan juga terjadi di Filipina, Kamboja dan Vietnam setelah badai dan banjir menghantam wilayah tersebut sejak September.Lynette Tan, seorang analis di Phillip Futures, mengatakan kemajuan harga beras ini terutama disebabkan banjir Thailand. "China mungkin beralih ke AS untuk impor beras mereka," kata Tan.Banjir telah mencapai Bangkok setelah memutuskan ruas jalan dan rel, mengganggu produksi pangan dan air minum dan menewaskan lebih dari 350 orang.Mereka yang tinggal di tepi sungai Chao Phraya, yang mengarah ke ibukota dan mengalir ke bagian kota itu, telah diberitahu untuk mempersiapkan diri untuk mengungsi.Produksi ASSementara itu harga kedelai untuk pengiriman Januari naik 0,7% menjadi US$12,44 per bushel di Chicago dan berada di US$12,3925.Harga jagung untuk pengiriman Desember turun 0,5% menjadi US$6,48 per bushel, sedangkan gandum untuk pengiriman bulan yang sama turun 0,5% menjadi US$6,3925 per bushel.Penurunan harga sejalan laporan Departemen Pertanian AS (USDA) bahwa 47% dari gandum musim dingin dinilai dalam kondisi baik atau sangat baik pada 23 Oktober. Rating itu sama seperti tahun lalu.Laporan mingguan USDA menyebutkan penanaman gandum di 18 negara bagian produsen utama 82% selesai, dibandingkan dengan 73% seminggu sebelumnya dan 87% pada tahun sebelumnya.Sedangkan panen jagung 65% selesai pada 23 Oktober, dibandingkan dengan 47% seminggu sebelumnya dan dari 51% rata-rata lima tahun terakhir.USDA memperkirakan 80% dari tanaman kedelai dipanen, naik dari 69% seminggu sebelumnya dan rata-rata lima tahun sekitar 71%. (Taufikul Basari/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper