Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target rights issue Kimia Farma naik jadi Rp700 miliar

JAKARTA: PT Kimia Farma (Persero) Tbk menargetkan perolehan dana sebesar Rp700 miliar dari penawaran umum terbatas (rights issue), naik dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp500 miliar. Aksi korporasi itu akan dilaksanakan pada semester I/2012.Direktur

JAKARTA: PT Kimia Farma (Persero) Tbk menargetkan perolehan dana sebesar Rp700 miliar dari penawaran umum terbatas (rights issue), naik dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp500 miliar. Aksi korporasi itu akan dilaksanakan pada semester I/2012.Direktur Utama M. Sjamsul Arifin mengatakan perubahan tersebut dikarenakan proyeksi kenaikan harga saham perseroan di bursa hingga akhir tahun ini. Dia mengatakan pihaknya akan menerbitkan saham baru sebanyak 30% dari saham perseroan saat ini."Saya perkirakan kami akan memeroleh hingga Rp700 miliar dari rights issue sebanyak 30% pada semester pertama tahun depan," tuturnya saat dihubungi Bisnis hari ini.Saham perseroan terus naik hingga dikisaran Rp255 per lembar saham sejak awal bulan ini. Saat itu saham perseroan terpuruk hingga Rp220 per lembar saham. Sjamsul optimistis saham perseroan akan terus naik hingga tanggal pelaksanaan aksi korporasi tersebut.Mendekati penutupan sesi pertama pada perdagangan hari ini saham perseroan turun 5 poin atau 1,92% pada level Rp255 per lembar saham dari harga pada pembukaan tadi pagi sebesar Rp260 per lembar.Menurutnya, PT Mandiri Sekuritas memiliki kesempatan besar untuk ditunjuk sebagai penjamin emisi dari pelaskanaa rights issue tersebut karena saat ini sekuritas tersebut berperan sebagai konsultan yang mengkaji rencana aksi korporasi itu oleh emiten farmasi pelat merah itu.Pelaksanaan rights issue ini terkait rencana perseroan untuk mengakuisisi emiten BUMN lainnya yaitu PT Indofarma (Persero) Tbk pada tahun depan. Sjamsul mengatakan sebagian dari dana perolehan itu akan digunakan untuk membeli saham publik milik Indofarma.Rencana akuisisi tersebut merupakan skema yang diambil pemerintah untuk menggabungkan kedua BUMN farmasi itu kedalam holding BUMN farmasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar perseroan."Kami masih menunggu keputusan pemerintah untuk akuisisi Indofarma. Prosesnya masih panjang," ujarnya.Sekretaris Perusahaan Indofarma Ahdia Amini mengatakan pihaknya tidak terlalu memikirkan rencana akuisisi tersebut. Menurutnya perseron akan tetap fokus dengan bisnisnya."Itukan keputusan pemegang saham mayoritas perseroan yakni pemerintah. Yang penting kami bekerja seperti biasa untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perseroan," tuturnya saat dihubungi Bisnis belum lama ini.Untuk memperbaiki kinerjanya Indofarma berencana akan melaksanakan kuasi reorganisasi untuk menghapus defisi Rp93 miliar karena selisih kurs pada krisis ekonomi 1997-1998. Selain itu perseroan juga meraih pinjaman sebesar Rp50 miliar dari PT Bank Mandiri untuk belanja modal (capex) 2012. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Ahmad Puja Rahman Altiar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper