JAKARTA: Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penguatan nilai saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah, karena adanya respons kebijakan terhadap perkembangan kondisi pasar yang negatif dalam beberapa hari ini.
Menurut dia, semua pemegang otoritas di pasar cukup siap menghadapi kondisi pelemahan akibat kondisi global itu melalui respon kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral, pemerintah hingga BUMN.
Kebijakan intervensi yang dilakukan oleh otoritas lebih pada dampak sentimen dari perkembangan ekonomi global sehingga biayanya tidak akan terlalu besar.
"Kalau fundamental tidak kuat, akan melorot dan kuras devisa, tapi karena fundamental ekonomi kita baik, market jadi percaya diri," ujarnya di Istana Presiden hari ini.
Dia menambahkan Bank Indonesia sendiri sudah menyatakan akan mengambil berapapun surat utang negara yang dilepas oleh pasar.
Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada pelepasan yang berlebihan di pasar sehingga pembelian oleh Bi tidak terlalu besar.
Hanya saja, Menko Perekonomian tidak berani memastikan sampai kapan tekanan pelemahan nilai tukar rupiah dan harga saham di BEI akan berhasil sepenuhnya dijinakkan.
"Kami cuma menghimbau pasar tak perlu panik karena pemerintah terus melakukan respon kebijakan untuk membentu penguatan pasar dan fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Tidak ada persoalan," katanya lagi. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel