Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

TOKYO: Harga tembaga jatuh ke kondisi tren lesu, merosot untuk hari kelima, setelah Federal Reserve mengatakan bahwa ekonomi AS menghadapi "risiko penurunan yang signifikan," sehingga mengikis prospek untuk permintaan dari industri berbasis logam.
 
Harga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange jatuh 3,2% menjadi US$8.036,25 per metrik ton, harga terendah sejak 17 November. 
 
Harga itu 21% di bawah rekor US$10.190 per ton yang ditetapkan pada 15 Februari. Penurunan lebih dari 20% dianggap oleh beberapa investor sebagai sinyal pasar lesu (bearish). Logam ini diperdagangkan di US$8.057 pukul 12:49 waktu Tokyo.
 
Sementara itu saham Asia kehilangan 3,3% seiring rencana the Fed untuk membeli obligasi jangka panjang gagal mengangkat kepercayaan investor. Para pembuat kebijakan mengatakan kemarin bahwa mereka akan mengganti utang jangka pendek dalam portofolio mereka dengan obligasi jangka panjang sebagai upaya untuk menjaga ekonomi tidak masuk lagi ke dalam resesi.
 
"Ketakutan saya akan perlambatan dunia sedang bermain keluar, dan sebagai barometer laju siklus produksi dunia industri, harga tembaga jatuh," kata David Thurtell, seorang analis pada Citigroup Inc di Singapura kepada Bloomberg.
 
Indeks Standard & Poor 500 anjlok 2,9% dan Indeks berjangkan Standard & Poor GSCI atas 24 komoditas turun 1,6% menjadi 628,17, level harian terendah sejak 19 Agustus.
 
Harga tembaga telah merosot karena kekhawatiran bahwa ekonomi global sedang melambat melebihi kekurangan dalam logam digunakan untuk membuat kabel. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global jadi 4% tahun ini dan 2012 dari 4,3% dan 4,5% yang dikeluarkan pada Juni. (Taufikul Basari/sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper