Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Harga minyak jatuh untuk hari kedua di New York karena investor berspekulasi bahwa permintaan bahan bakar akan goyah setelah Federal Reserve mengatakan ada "risiko penurunan yang signifikan" untuk prospek ekonomi AS, negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia.
 
Kontrak minyak tergelincir sebanyak 1,3% setelah turun 1,2% kemarin. The Fed mengumumkan rencana untuk membeli US$400 miliar utang jangka panjang dalam upaya untuk menjaga ekonomi dari resesi yang lebih dalam. Harga premium minyak Brent diperdagangan London dalam dolar AS yang lebih tinggi.
 
Minyak mentah untuk pengiriman November turun sebanyak US$1,11 sampai US$84,81 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di posisi US$84,90 pada pukul 08:50 waktu Sydney. Kontrak kemarin turun US$1 ke posisi US$85,92. Harga minyak 14% lebih tinggi dari tahun lalu.
 
Kontrak minyak Brent untuk pengiriman November turun 18 sen kemarin dan mengakhiri sesi di posisi US$110,36 per barel pada ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Acuan kontrak itu ditutup pada US$24,44 dibandingkan dengan rekor US$26,87 pada 6 September, berdasarkan harga penyelesaian November.
 
Pasokan minyak mentah AS turun 7,34 juta barel menjadi 339 juta pekan lalu, level terendah sejak Januari, menurut laporan dari Departemen Energi.
 
Persediaan bensin naik 3,3 juta barel menjadi 214,10 juta barel, kenaikan terbesar satu pekan sejak Mei dan tingkat tertinggi sejak Juli, laporan menunjukkan. Analis memperkirakan bahwa pasokan akan meningkat 1,35 juta barel. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Lahyanto Nadie/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper