Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Euro pagi ini bertengger di level US$1,36

TOKYO: Euro jatuh untuk hari ketiga setelah Standard & Poor's memotong peringkat kredit Italia, menambah kekhawatiran memburuknya krisis utang Eropa lebih lanjut yang akan meningkatkan biaya pinjaman bagi negara-negara di kawasan itu.

TOKYO: Euro jatuh untuk hari ketiga setelah Standard & Poor's memotong peringkat kredit Italia, menambah kekhawatiran memburuknya krisis utang Eropa lebih lanjut yang akan meningkatkan biaya pinjaman bagi negara-negara di kawasan itu.

Melemahnya mata uang 17 negara euro terhadap 14 dari 16 mitra utamanya terjadi sebelum Yunani melanjutkan diskusi dengan Dana Moneter Internasional dan pejabat Uni Eropa atas pembayaran bantuan berikutnya.

Euro merosot ke US$1,36 pada pukul 07.44 di Tokyo hari ini dari US$1,36 di New York setelah kemarin S&P mengatakan peringkat pinjaman untuk Italia, yang memiliki beban utang kedua terbesar di Eropa, diturunkan menjadi A dari A+.

Mata uang ini juga jatuh ke 104,32 per yen dari 104,82. Sedangkan dolar sedikit berubah pada 76,61 yen.

"Euro terus berada di bawah tekanan. Salah satu hal besar yang kita lihat ialah apa yang akan terjadi dengan biaya pinjaman. Kita harus melihat bagaimana agresifnya ECB untuk membendung setiap penjualan obligasi Italia," kata Chris Weston, seorang pedagang pada IG Markets di Melbourne.

Sementara itu pemerintah Perdana Menteri Yunani George Papandreou akan mengadakan pembicaraan lain dengan kreditur utama malam ini melanjutkan putaran efektif untuk mencegah default.

Menteri Keuangan Evangelos Venizelos diketahui juga tengah mengadakan diskusi substantif dengan pejabat Uni Eropa dan IMF untuk mengamankan angsuran keenam dari dana penyelamatan Yunani. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Taufikul Basari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper