Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Asset akan terbitkan 4 reksa dana terproteksi

JAKARTA: PT BNI Asset Management, manajer investasi milik sekuritas PT BNI Securities, berencana menerbitkan empat reksa dana terproteksi pada tahun ini dengan total dana kelolaan hingga Rp800 miliar.VP Investment Support Division Head BNI Asset Management

JAKARTA: PT BNI Asset Management, manajer investasi milik sekuritas PT BNI Securities, berencana menerbitkan empat reksa dana terproteksi pada tahun ini dengan total dana kelolaan hingga Rp800 miliar.VP Investment Support Division Head BNI Asset Management Abdullah Umar mengatakan tahun ini perseroan masih optimistis dapat menerbitkan empat reksa dana berbasis obligasi itu."Target dana kelolaan masing-masing awalnya Rp100 miliar-200 miliar. Kami jual menggunakan agen yaitu yang reguler penjualannya, kalau penjualan untuk investor institusi kami sendiri," ujarnya kepada pers hari ini.Pada kesempatan yang sama, Direktur BNI Asset Management Isbono M.I. Putro mengatakan hingga akhir tahun ini perseroan berencana menghimpun total dana kelolaan sebesar Rp6 triliunAdapun, produk reksa dana meliputi reksa dana konvensional, reksa dana terproteksi, dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Target tersebut meningkat dari posisi total dana kelolaan perseroan saat ini sekitar Rp4,2 triliun--4,5 triliun."Seharusnya RDPT juga dapat diperhitungkan untuk masuk ke dalam penghitungan total dana kelolaan masing-masing manajer investasi karena sifatnya sudah menyerupai reksa dana biasa," paparnya.Menurut Isbono, bentuk RDPT dan kontrak pengelolaan investasi nasabah (discretionary fund) juga sudah sangat berbeda karena produk yang sudah diatur otoritas pasar modal itu harus menggunakan jasa kustodian dan dilaporkan kepada Bapepam-LK.RDPT merupakan bentuk yang diatur dari private equity fund, yaitu kumpulan dana sebagai suntukan dana ke dalam sebuah perusahaan atau ke dalam sebuah proyek. Namun, saat ini sifat pelaporan RDPT sudah hampir menyerupai reksa dana biasa sehingga pantas disandingkan dan diakui. (Bunga Dewi Kusuma/18)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper