Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMR Utama bidik hasil IPO Rp300 miliar

JAKARTA: Perusahaan tambang mangan PT SMR Utama Tbk membidik dana dalam penawaran umum perdana perseroan (initial public offering/IPO) sebesar Rp300 miliar dengan langsung menetapkan harga penawaran sebesar Rp600 per lembar.Dalam prospektus ringkas IPO

JAKARTA: Perusahaan tambang mangan PT SMR Utama Tbk membidik dana dalam penawaran umum perdana perseroan (initial public offering/IPO) sebesar Rp300 miliar dengan langsung menetapkan harga penawaran sebesar Rp600 per lembar.Dalam prospektus ringkas IPO calon emiten yang diterbitkan hari ini, perseroan langsung menetapkan harga tersebut untuk 500 juta saham yang ditawarkan kepada calon investor.Padahal, umumnya calon emiten menunjukkan rentang harga acuan sebelum memasuki proses penawaran awal (bookbuilding) dan menetapkan harga itu setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas pasar modal.Calon emiten yang dikomandoi oleh Jokki Wahyoedi Hidayat itu baru akan memasuki masa penawaran awal pada 21--26 September.Perusahaan juga memprediksi akan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 30 September.Pernyataan efektif adalah legalitas dari otoritas pasar modal kepada calon entitas tercatat untuk menawarkan emisi yang akan dikeluarkan serta mencatatkannya.Perseroan yang dulunya bernama PT Dwi Satria Jaya itu mengalokasikan mayoritas dana IPO, sebesar 83,33% atau senilai Rp250 miliar untuk menambah modal di salah satu anak usahanya yaitu PT Soe Makmur Resources.Sebanyak Rp82,45 miliar dana ke anak usaha di bidang tambang mangan itu akan digunakan untuk melunasi utang PT Bank Windu Kentjana International Tbk, PT Danpac Finance, PT Bank Pan Indonesia Tbk.Selain kepada Soe Makmur Resources, SMR Utama juga berencana menyuntik tambahan modal kepada dua anak usahanya yang lain yaitu senilai Rp20 miliar kepada PT Adikarsa Alam Resources dan Rp15 miliar kepada PT Transentra Nusantara.Melalui Soe Makmur Resources, perseroan memiliki cadangan mangan sebesar 3,78 juta metrik ton dari areal wilayah ijin usaha pertambangan seluas 4.550 hektare di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.Dari areal itu, perseroan sudah menambang mangan di atas lahan 800,44 hektare di desa Supul. Adapun sisanya seluas 3.749,56 hektare berada di atas lahan hutan produksi dan pengerjaannya masih menunggu proses pengajuan ijin pinjam pakai kawasan hutan di areal seluas 1.106 dari Kementrian Kehutanan.Perseroan menggunakan jasa dari PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Securities) sebagai penjamin pelaksana emisi IPO dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia yang diprediksi dapat terealisasi pada 8 Oktober. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper