Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

MELBOURNE: Koreksi harga emas pekan ini ditetapkan sebagai yang terdalam selam lebih dari 2 tahun setelah bank sentral eropa atau ECB dan pembuat kebijakan internasional berkoordinasi untuk meminjamkan dolar ke zona euro sehingga membatasi permintaan aset aman. 
 
Harga emas lantakan (bullion) untuk pengiriman segera turun 1,5% menjadi US$1.762,68 per ounce, level terendah sejak 26 Agustus, dan berada di US$1.769 pada pukul 14:37 waktu Melbourne. 
 
Dalam pekan ini, harga logam ini telah jatuh 4,7%, penurunan mingguan terburuk sejak 27 Februari 2009. emas untuk pengiriman Desember turun 0,5% ke US$1.772.
 
Seorang analis Fat Prophets David Lennox mengatakan bahwa saat ini mulai terlihat pengikisan faktor ketakutan yang jadi pendukung emas sebagai aset safe haven. 
 
Dalam 11 tahun terakhir emas berada dalam tren kuat, di mana tahun ini harganya melonjak 24% didorong oleh kirisi utang global. Rekor harga terkhir terjadi 6 September pada US$1.921,15.
 
ECB mengatakan telah berkoordinasi dengan Federal Reserve, Bank of England, Bank of Japan dan Swiss National Bank untuk memperpanjang pinjaman 3 bulan kepada bank-bank zona euro dalam upaya memastikan mereka punya cukup uang untuk sisa tahun ini. 
 
Sementara itu para pemimpin Perancis dan Jerman mengonfirmasi bahwa minggu ini mereka akan mendukung keberlanjutan partisipasi Yunani ke dalam mata uang bersama. 
 
Presiden ECB Jean-Claude Trichet menakan pemerintah di kawasan euro untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan krisis utang. Trichet mengatakan pertemuan menteri keuangan di Wroclaw, Polandia, hari ini perlu untuk menunjukkan "kesatuan tujuan" yang sama seiring upaya bank sentral itu memberikan dolar ekstra.
 
Adapun harga perak untuk pengiriman segera turun 0,9% menjadi US$39,48 per ounce, atau telah melemah 4,8% dalam minggu ini.
 
Spot platinum turun 1% menjadi US$1.768,50 per ounce, level terendah sejak 11 Agustus, sebelum diperdagangkan di US$1.772,75. Harga palladium turun 0,6% menjadi US$721 per ounce. (Taufikul Basari/sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper