Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Menteri Koordinasi bidang Perekonomian Hatta Rajasa yakin pelemahan nilai tukar rupiah seiring krisis global masih bersifat sesaat, karena tidak berkaitan dengan fundamental perekonomian Indonesia.
 
"Saya meyakini ini sesaat, karena tidak berkaitan dengan fundamental ekonomi kita. Kita bagus kok," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Gedung DPR hari ini.
 
Menurutnya, dalam jangka pendek, resesi Amerika dan Eropa tidak berlangsung ke Indonesia, karena nilai ekspor Indonesia ke dua kawasan itu termasuk rendah.
 
"Terutama Eropa, dari sisi ekspor itu kan sekitar 9%, tapi kalau China terpukul maka gelombang berikutnya bisa mengganggu juga ekspor kita," jelas Hatta.
 
Hatta juga menilai aksi profit taking di pasar modal sebagai hal yang biasa. "Di sisi pasar modal memang ada aksi profit taking dari para pemain. Rata-rata yang dilepas itu kan saham-saham perbankan, profit taking ya biasa."
 
Namun, Menko juga tidak ingin menganggap remeh kondisi global yang kini tengah berlangsung. Menurutnya, pemerintah harus mempersiapkan policy respons yang terkait upaya diversifikasi ekspor ke kawasan potensial seperti ASEAN. 
 
"Kita melihat ekspor sesama negara ASEAN itu luar biasa sekarang. Kita dengan Thailand saja sudah US$ 14 miliar, dengan Vietnam akan kita akan tingkatkan US$ 5 miliar," paparnya.
 
Kendati demikian, menurut Menko, peningkatan daya beli masyarakat menjadi hal yang paling penting dalam antisipasi krisis karena dapat meningkatkan konsumsi dan mendorong pertumbuhan. Selain itu, pemerintah juga harus mengendalikan inflasi dan merebut pasar domestik dengan produk-produk lokal.
 
Hatta mengapresiasi koreksi Asian Development Bank (ADB) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi lebih tinggi dari asumsi pemerintah, yakni 6,6% tahun ini dan 6,8% di 2012. 
 
"ADB sekarang mengoreksi lagi pertumbuhan Asia, tapi Indonesia dikoreksi ke atas. Indonesia ini termasuk negara yang luar biasa," ujarnya.
 
Optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga dipaparkan Menko berdasarkan acuan arus investasi. Menurutnya, angka investasi di Indonesia menanjak hingga double-digit. Hal ini menjadi indikasi positif terhadap daya saing dan kepercayaan internasional terhadap Indonesia. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper