Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia tengah melakukan pengkajian terhadap kemungkinan melakukan konversi surat utang non-tradeable senilai Rp250 triliun agar dapat digunakan sebagai amunisi instrumen moneter BI.
 
"Kemenkeu sedang mendiskusikan kemungkinan konversi surat utang pemerintah dari non-tradable menjadi tradeable," ujar Rahmat Waluyanto Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, hari ini.
 
Secara bertahap, tambah Rahmat, Kemenkeu dan BI akan mengkonversi Rp 250 triliun Surat Utang Negara yang tidak bisa diperdagangkan (non-tradeable) menjadi SUN yang bisa diperdagangkan (tradeable bonds). 
 
"Ini supaya BI punya amunisi dan ini dapat digunakan sebagai instrumen moneter BI," papar Rahmat. 
 
Namun konsekuensinya, akan ada biaya tambahan untuk penyesuaian suku bunga yang berlaku pada surat utang tradable.
 
"Berapa yang harus ditanggung pemerintah untuk konversi ini, masih kami kaji,"jelasnya.
 
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia  Hartadi A. Sarwono menerangkan, rencana konversi ini masih dalam proses pembicaraan antara Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan. 
 
"Konversi itu dalam rangka asset-liability management, sehingga nanti surat utang pemerintah yang dipegang BI itu jadi bisa diperdagangkan," kata Hartadi.
 
Konversi ini, tambah Hartadi, membuat non tradeable bonds yang dipegang BI menjadi tradable sehingga bisa digunakan untuk operasi moneter. 
 
Dengan rencana konversi ini, pemerintah tidak perlu menerbitkan surat utang baru, tetapi cukup mengubah surat utang pemerintah yang ada di BI menjadi bisa diperdagangkan, misalnya surat utang pemerintah yang terkait BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper