Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

SINGAPURA: Goldman Sachs Group Inc mengatakan harga batubara di China akan naik tahun ini dan 2012 sebagai akibat hambatan transportasi yang memaksa untuk menutup beberapa tambang. 
 
Menurut Julian Zhu, analis di Goldman, batubara termal dapat meningkat 7% pada 2011 dan 5% tahun depan. Harga untuk bahan bakar yang digunakan dalam pembuatan baja (kokas) diperkirakan naik 12% tahun ini dan 8% pada 2012.
 
Batubara termal atau steam coal, banyak digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, pembakaran umum seperti pada industri bata atau genteng, dan industri semen. Sedangkan batubara metalurgi atau kokas (metallurgical coal atau coking coal) digunakan untuk keperluan industri besi dan baja serta industri kimia.
 
Zhu mengatakan gangguan kereta api dan konsolidasi dalam industri batubara mendorong harga lebih tinggi. Menurut McCloskey HIS—penyedia data yang berbasis di Inggris, batubara di pelabuhan Newcastle Australia, harga patokan Asia, naik US$2,35 atau 2% menjadi US$122,90 per metrik ton pada pekan yang berakhir 9 September. 
 
Selain itu, lanjut Zhu, merger di industri batubara akan menyebabkan penutupan tambang yang lebih kecil. 
 
"Kita telah melihat 1.000 tambang ditutup. [Selain itu] kemacetan kereta api dan meningkatnya biaya juga akan menjaga harga naik,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg. (M. Taufikul Basari/sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper