Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Emas berjangka turun karena prospek dukungan finansial dari Cina dikhawatirkan mereda sebagai akibat dari krisis utang Eropa akan memburuk. Hal itu mengikis permintaan untuk logam sebagai 'surga'.
 
China bersedia untuk membeli obligasi negara-negara terkena krisis utang, kata Zhang Xiaoqiang, wakil ketua Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi, menurut majalah Caijing.
 
Ekuitas di AS mengalami reli untuk hari ketiga, dan dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama, mengurangi daya tarik emas sebagai alternatif investasi.
 
"Eropa sedang mencoba untuk mencari cara untuk menangkal krisis," kata Tom Pawlicki, seorang analis MF Global Holdings Ltd, yang berbasis di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon. "Dolar yang sedikit menguat juga berpengaruh terhadap emas."
 
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun US$3,60, atau 0,2%, untuk menetap di US$1.826,50 per ounce pada pukul 1:59 di Comex di New York, setelah merosot sebanyak 0,9%.
 
Harga emas masih tetap naik 44% pada tahun lalu dan menyentuh rekor US$1.923,70 pada 6 September karena krisis Eropa yang makin dalam.
 
Moodys Investors Service menurunkan peringkat kredit untuk Generale SA dan Credit Agricole SA, dua dari tiga bank dengan aset terbesar di Prancis. Kedua bank itu adalah kreditur terbesar Prancis atas Yunani.
 
"Pasar sudah diskon, ini bagian dari berita," kata Pawlicki.
 
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia tidak akan membiarkan Yunani jatuh ke dalam "kebangkrutan yang tak terkendali" karena risiko penularan ke negara-negara bermata uang euro yang dipimpin Jerman dan Prancis. Dia menyatakan dukungan untuk Yunani "sangat besar."
 
Emas telah naik 29% pada 2011, menuju kenaikan 11 kali berturut-turut.
 
Harga emas mungkin mengalami lonjakan sampai US$2.500 pada tahun 2013, kata Richard O'Brien, CEO Newmont Mining Corp, produsen emas terbesar AS.
 
"Akan ada banyak volatilitas, naik, namun stabil," kata O'Brien dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg di Dalian, Cina. "Itulah titik kunci, naik namun stabil. Saya tidak berpikir ada banyak sisi negatifnya."
 
Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 66 sen, atau 1,6%, menjadi ditutup pada US$40,533 per ounce di Comex, penurunan untuk ketiga kalinya dalam empat sesi.
 
Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober naik US$2,40, atau 0,1%, ke US$1.815,90 per ounce, menguat untuk hari kedua berturut-turut. Kontrak palladium untuk pengiriman Desember turun US$7,50, atau 1%, ke US$721 per ounce. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper