Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prancis & Jerman yakin atasi utang Yunani, bursa Asia menguat

 

 

JAKARTA: Saham Asia menguat, mengangkat indeks patokan regional dari posisi rendah setahun, setelah para pemimpin Jerman dan Prancis mengatakan mereka yakin Yunani akan tetap berada di zona euro. Dolar Selandia Baru tergelincir setelah bank sentral mempertahankan suku bunga di tengah risiko pertumbuhan global yang lebih lambat.
 
MSCI Asia Pacific Index naik 1,3% pada 09:22 di Tokyo. Standard & Poor 500 Index berjangka turun kurang dari 0,1% setelah reli tiga hari saham AS. Euro diperdagangkan pada US$1,3739 dari US$1,3755 di New York kemarin dan naik 0,1% menjadi 105,51 yen. Nilai tukar Negeri Kiwi itu jatuh terhadap semua 16 mitra utamanya. Won Korea Selatan menguat 0,7%, tercatat sebagai reli terbesar dalam lebih dari dua pekan.
 
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin mengatakan mereka yakin Yunani akan tetap di daerah euro, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Sarkozy setelah mereka berbicara dengan Perdana Menteri Yunani George Papandreou melalui telepon. Zhang Xiaoqiang, wakil ketua Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi, mengatakan China bersedia membeli obligasi negara-negara terkena krisis utang.
 
"Kami melihat beberapa 'risiko' transaksi dalam menolong masalah Eropa dan masih ada harapan yang akan mendorong jalan keluar," kata kata Belinda Allen, senior analyst of investment markets research pada Colonial First State Global Asset Management di Sydney, yang mengawasi dana sekitar US$150 miliar.
 
"Meskipun komentar dari para pemimpin Perancis dan Jerman, Eropa masih memiliki banyak masalah yang akan berdampak selama bulan-bulan mendatang."
 
Sekitar 24 saham naik untuk setiap satu yang turun pada MSCI Asia Pasifik Index. Indeks itu tenggelam 1,7% kemarin ditutup pada level terendah sejak 25 Agustus 2010. Nikkei 225 Stock Average di Jepang naik 1,6%, S&P/ASX 200 Index di Australia naik 2,2% dan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 2,4%.
 
S&P 500 naik 1,4% kemarin, melengkapi reli 3 hari, sebanyak 3%. Data AS hari ini mungkin menunjukkan harga konsumen naik pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Agustus, sementara produksi industri terhenti, menurut survei ekonom Bloomberg News. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper