JAKARTA: Standard & Poor's Ratings Services menaikkan profil kredit PT Perusahaan Listrik Negara menjadi B+ dari semula B seiring dengan peningkatan arus kas perseroan.Selain itu, S&P menetapkan peringkat BB terhadap PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) seiring dengan penilaian terhadap dukungan pemerintah Indonesia ke BUMN tersebut."Kami meyakini penambahan arus kas perseroan disebabkan oleh kenaikan tarif, penambahan subsidi pemerintah, dan termasuk juga meningkatkan peringkat kredit Indonesia," papar Analis Kredit S&P Allan Redimerio dalam riset yang dikirimkan kepada Bisnis, malam ini.Pemerintah memberikan subsidi ke PLN dalam bentuk marjin public service obligation (PSO) sebesar 8%, lebih tinggi dibandingkan dengan margin pada 2009 yang sebesar 5%.Allan juga mengingkatkan peringkat PLN dihadapkan terhadap profil risiko keuangan PLN yang agresif, kebijakan penetapan tarif listrik yang tidak pasti, dan penggunaan bahan bakar yang belum efisien.PLN) telah menunjuk empat penjamin emisi obligasi dolar senilai US$1,5 miliar-US$2 miliar untuk membiayai investasi dan pengembangan usaha. Empat penjamin emisi itu adalah Barclays Capital, Citi, HSBC Securities, and UBS Securities.PLN mencetak pertumbuhan pendapatan 11,82% menjadi Rp162,38 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan Rp145,22 triliun pada tahun sebelumnya.Seiring dengan hal itu, laba usaha PLN naik 33,37% menjadi Rp13,27 triliun, mencerminkan marjin usaha 8,17%, dari Rp9,95 triliun, sedangkan laba bersihnya menurun 2,61% menjadi Rp10,09 triliun dari Rp10,36 triliun.(mmh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
