JAKARTA: Harga emas berjangka terus mendaki dalam dua hari terakhir di New York menyusul kekhawatiran terhadap krisis Yunani yang memburuk.Di sisi lain, sinyal pelambatan ekonomi global mendorong permintaan logam sebagai alat penyimpan nilai.Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember naik US$2 atau 0,1%, bertengger di US$1,859.50 per ounce pada pukul 13.49 di Comex, New York.Minggu ini, harga turun 0,9% setelah melonjak ke rekor US$1.923,70 pada 6 September. Setelah penutupan kemarin harga logam mulia tersebut merosot ke US$1.847,30 dalam perdagangan elektronik.Kepala Riset Real Times Futures Wahyu Laksono dalam outlook yang dikirim kepada Bisnis mengatakan XAU/USD, kode emas, perlu bernafas di atas US$1.885 per ounce untuk mendapatkan kembali kekuatan dan membuka kembali tren bullish untuk menguji rekor tinggi baru."Hanya jika jatuh di bawah US$1.826 akan meniadakan pandangan bullish ini dan membuka jalan untuk kembali menguji level US$1.792," kata dia dini hari tadi.Sementara itu, indeks MSCI dunia atas semua negara jatuh 3,1% dan Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 3,1% setelah pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan sedang mempersiapkan rencana untuk menopang bank-bank jika Yunani gagal untuk memenuhi persyaratan paket bantuan dan terjadi default.Di sisi lain, Presiden Barack Obama kemarin mengusulkan rencana US$447 miliar untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi AS."Masalah Yunani sangat besar, dan orang juga yang skeptis tentang berapa banyak rencana Obama akan diterjemahkan ke dalam tindakan," ujar Frank Lesh, trader pada FuturePath Trading, sebagaimana dikutip Bloomberg.Dia menambahkan bersamaan dengan jatuhnya pasar saham maka lonjakan upaya pengamanan sedang dimulai. Kemarin, CME Group Inc, perusahaan induk dari Comex, menaikkan persyaratan margin untuk kontrak penyelesaian OTC London Gold Forwards menjadi US$9,450 per kontrak, level yang sama seperti pada emas berjangka di New York.Berdasar data situs CME kontrak Oktober tidak memiliki volume perdagangan atau posisi terbuka. (arh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
