Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dian Swastatika jual 30% saham Golden Mines

JAKARTA: PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, emiten infrastruktur, pembangkit listrik, dan pertambangan Grup Sinar Mas, mengumumkan penjualan 30% saham anak usahanya yaitu PT Golden Energy Mines Tbk kepada perusahaan asal India yaitu GMR Infrastructure Ltd.Pengumuman

JAKARTA: PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, emiten infrastruktur, pembangkit listrik, dan pertambangan Grup Sinar Mas, mengumumkan penjualan 30% saham anak usahanya yaitu PT Golden Energy Mines Tbk kepada perusahaan asal India yaitu GMR Infrastructure Ltd.Pengumuman Dian Swastatika di surat kabar pagi ini mengonfirmasi pengumuman GMR Infrastructure sebelumnya pada 12 Agustus. Penjualan itu akan dilakukan terhadap 1,76 miliar saham Golden Energy, yang merupakan calon emiten di bursa saham."Harga pembelian saham dihitung berdasarkan harga yang terhadi dalam penawaran umum Golden Energy yang dikalikan jumlah saham yang dibeli berdasarkan conditional shares purchase agreement," ujar manajemen Dian Swastatika yang dipimpin Lay Krisnan Cahya itu hari ini.Sebelumnya, GMR Infrastructure mengumumkan akan membeli 30% Golden Energy senilai maksimal US$550 juta untuk mengamankan pasokan batu bara perusahaan pada 8 Agustus. Pembelian itu dilakukan melalui salah perusahaan kelompok usaha GMR Infrastucture yaitu GMR Singapura, anak usaha dari GMR Energy Ltd.Dengan asumsi harga saham Golden Energy yang dibeli GMR Infrastucture pada harga maksimal US$550 juta untuk 30% saham perseroan, maka dapat dihitung harga beli maksimal yang akan dibayar perusahaan adalah sebesar US$0,31 atau Rp2.655.Transaksi yang akan dibiayai dari utang dan kas internal itu akan membuat GMR Energy mendapatkan pasokan batu bara dari perusahaan target yang dulunya bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti selama 25 tahun ke depan sebanyak 10 juta metrik ton per tahun.“Kami akan menggunakan [batu bara] itu untuk konsumsi kami, tetapi untuk beberapa tahun kami juga akan memperdagangkannya,” ujar Ahshis Basu, Executive Vice President GMR Energy, dari Bangalore, India.Dia mengatakan perseroan akan menutup pendanaan investasi baru itu dalam beberapa tahun ke depan. Dalam transaksi itu, GMR Energy dibantu oleh Nomura Holdings Inc sebagai penasehat keuangan.Golden Energy memiliki 10 konsensi batu bara yang tersebar di 57.000 hektare lahan di lima propinsi di Indonesia, termasuk Riau dan Kalimantan Tengah. Kapasitas produksi perseroan adalah sebanyak 10 juta ton pada tahun ini yang dapat meningkat hingga 15 juta ton pada 2014.Sebelumnya, Dian Swastatika dilaporkan telah menerima minat dan tawaran dari lima perusahaan pada 27 Mei untuk menjual porsi minoritas di anak perusahaan yang sering disebut GEMS itu dan memberi nilai pada perusahaan tersebut sebesar US$ miliar. Tiga dari perusahaan penawar itu berasal dari India, satu dari Jepang, dan satu dari Korea Selatan.Manajemen perseroan pernah mengatakan berniat melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sahamnya di bursa pada Agustus dengan nilai Rp2.300—3.500. Nilai IPO perusahaan diprediksi lebih dari Rp1 triliun.Saham GMR Infrastructure yang tercatat dengan kode GMRI di India masih stagnan di level 29,7 rupee pagi ini. Harga itu membentuk kapitalisasi pasar perusahaan yang dipimpin Srinivas Bummidala sebagai managing director itu sebesar 115,61 miliar rupee.Harga saham Dian Swastatika yang berkode DSSA itu stagnan di level Rp11.750 pagi ini dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp9,05 triliun. Harga itu membentuk rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earnings ratio/PER) perusahaan sebesar 44,22 kali.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper