Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Stjin Michiel Ehren dan Steven Hubrig Koehler mengundurkan diri dari jabatan direksi di emiten yang tergabung di dalam Grup Merck, PT Schering Plough Indonesia Tbk.
 
Hal itu tertuang di dalam keterbukaan informasi perseroan yang berkode SCPI tersebut di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Namun, dalam data yang sama emiten belum menunjuk pengganti sehingga posisi direksi masih berkurang dari sebelumnya lima orang menjadi tiga orang.
 
Data BEI menunjukkan perusahaan manufaktur produk farmasi yang dipimpin oleh Ping Ping Hartono tersebut mencatatkan sahamnya di papan bursa sejak 8 Juni 1990. Dari data itu, pemegang saham perseroan terdiri dari Schering-Plough Healthcare Product Inc 24,59% dan Schering-Plugh Int Inc 64,59%, dan publik 10,8%.
 
Perusahaan didirikan sejak 1972 memiliki beberapa usaha utama, yaitu pembuatan dan  pengembangan produk farmasi untuk manusia dan hewan, produk  kebersihan,  kosmetik,  keperluan  rumah  tangga  dan  sejenisnya. 
 
Usaha lain adalah memasarkan produk farmasi di dalam negeri dan untuk pasar ekspor, distributor  utama  atas  alat-alat  kesehatan, mengimpor bahan baku, barang jadi, dan alat-alat kesehatan terkait, serta menyediakan pemberian jasa konsultasi bisnis dan manajemen. 
 
Emiten itu memulai operasi komersialnya pada Januari 1975 dan saat ini jumlah karyawannya 390 orang pada 30 Juni 2011 dan 375 orang akhir tahun lalu.
 
Perusahaan memiliki aset sebesar Rp312,26 miliar per akhir Juni, meningkat 33,58% dari aset pada akhir tahun lalu sebesar Rp233,75 miliar. 
 
Laba tahun berjalan perseroan dicatatkan sebesar Rp7,77 miliar per Juni, berbalik dari rugi bersih Rp5,22 miliar pada pertengahan tahun lalu, tetapi tidak tercatat adanya laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk. Pendapatan perusahaan juga dicatatkan meningkat 10,27% menjadi Rp150,35 miliar dari Rp136,34 miliar pada periode yang sama.
 
Saham perseroan terakhir diperdagangkan pada 8 Agustus di harga Rp26.050. Posisi itu membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp93,78 miliar dengan rasio harga saham terhadap laba bersihnya (price to earnings ratio/PER) sebesar 18,89 kali. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper