Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street terseret data tenaga kerja

NEW YORK: Bursa Wall Street memerah setelah keluar data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan ketenagakerjaan tercatat stagnan pada Agustus yang mengundang kecemasan terjadinya resesi.

NEW YORK: Bursa Wall Street memerah setelah keluar data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan ketenagakerjaan tercatat stagnan pada Agustus yang mengundang kecemasan terjadinya resesi.

Harga saham Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co turun sekitar 4,4% saat Badan Keuangan Perumahan Federal menuntut lembaga pemberi pinjaman atas sekuritas yang didukung mortgage. Harga saham AT&T melemah 3,4% setelah pemerintah mencegah rencananya untuk membeli T-Mobile USA Inc.

Indeks S&P 500 terkoreksi 0,2% ke posisi 1.173,97 pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,28 poin (0,4%) jadi 11.240,26. Kedua indeks mencatat penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2010 pada Agustus.

"Emosi melanda pasar. Jumlah tenaga kerja tak bertambah. Kita mengarah pada periode melambatnya pertumbuhan dan ini tak bagus buat saham," ujar William Fries, manajer pada Thornburg International Value Fund yang berbasis di Santa Fe, New Mexico.

Pelemahan indeks minggu ini dipicu data yang menunjukkan pembayaran gaji tak berubah pada Agustus, terendah sejak September 2010. Rata-rata prediksi dalam survei Bloomberg News menunjukkan peningkatan 68.000. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper