Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukit Asam negosiasi akuisisi 2 tambang baru

JAKARTA: PT Bukit Asam Tbk berencana mengakuisisi dua tambang baru pada tahun ini guna mendongkrak produksi batu bara dalam beberapa tahun mendatang.Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Achmad Sudarto mengungkapkan saat ini perseroan tengah melakukan uji

JAKARTA: PT Bukit Asam Tbk berencana mengakuisisi dua tambang baru pada tahun ini guna mendongkrak produksi batu bara dalam beberapa tahun mendatang.Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Achmad Sudarto mengungkapkan saat ini perseroan tengah melakukan uji tuntas (due dilligence) dengan empat tambang batu bara. Namun, dia masih enggan menyebutkan lebih rinci mengenai keempat tambang tersebut."Masih belum tuntas proses negosiasinya, jadi kami belum bisa disclosed," ujarnya kepada pers di Jakarta, Selasa.Achmad juga belum mau memaparkan dana yang dialokasikan perseroan untuk melakukan akuisisi tersebut. Yang pasti, lanjutnya, tambang batu bara yang diincar adalah yang memiliki kandungan cadangan batu bara 10 juta ton-12 juta ton.Dia menambahkan pada tahun ini perseroan menargetkan produksi batu bara perseroan dapat mencapai 15 juta ton-16 juta ton. Adapun, untuk target penjualan, tuturnya diharapkan dapat mencapai 16 juta ton-17 juta ton."Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan sekitar 15%-20% jika dibandingkan dengan tahun lalu," tuturnya.Selain berencana mengakuisisi dua tambang batu bara pada tahun ini, perseroan juga akan membangun proyek pembangkit (powerplant) dengan kapasitas 2x110 megawatt pada akhir tahun.Achmad menuturkan nilai proyek tersebut mencapai Rp2,7 triliun dan berlokasi di Banjar Sari, Lahat. Dia mengatakan perseroan memproyeksikan proyek tersebut dapat tuntas dan mulai beroperasi pada 2014.Tak hanya itu, perseroan juga berencana untuk mengakuisisi 30% saham Grup Adani dalam proyek rel kereta yang menghubungkan Tanjung Enim dan Tanjung Api-Api dengan nilai sekitar US$170 juta pada akhir tahun.Achmad mengungkapkan saat ini manajemen perseroan masih mengkaji rencana akuisisi tersebut yang diharapkan dapat tuntas pada kuartal IV nanti."Pemerintah menganjurkan kami untuk ikut ambil bagian dalam proyek tersebut dan Grup Adani memang sudah menawarkan. Niat kami, akan mengakuisisi sekitar 25%-35% saham di proyek itu," ujarnya.Achmad menjelaskan investasi untuk proyek rel kereta api yang menghubungkan Tanjung Enim dengan Tanjung Api-Api tersebut mencapai US$1,8 miliar. Jika akuisisi terealisasi, dia menuturkan perseroan akan menyuntikkan dana US$170 juta kepada proyek itu.Dana itu, tuturnya diambil perseroan dari kas internal. Adapun, sisanya sekitar US$400 juta, menurutnya akan diperoleh perseroan melalui pinjaman perbankan. "Mekanismenya masih belum pasti apakah nanti kami yang menjalankan proyek itu atau anak usaha," tuturnya.Proyek rel kereta api Adani dimiliki oleh Grup Adani melalui anak usahanya PT Adani Global dengan kepemilikan 97,5% dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebesar 2%.Pembangunan proyek tersebut meliputi terminal batu bara dengan kapasitas mencapai 50 juta ton per tahun. Proses konstruksi rel sepanjang 270 km tersebut diharapkan dapat dimulai pada tahun ini dan selesai pada 2013. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Bunga Dewi Kusuma

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper