JAKARTA: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melepas suspensi perdagangan saham emiten pertambangan PT Central Omega Resources Tbk pagi ini, setelah disuspen sejak kemarin. Hal itu disampaikan Pejabat Sementara Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dan Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre PJ Toelle dalam pengumuman hari ini. Suspensi perdagangan saham dilakukan setelah harga efek itu meningkat 209,47% atau sebesar Rp995 menjadi Rp1.470 pada 19 Agustus dari Rp475 pada 9 Agustus. Perseroan sebelumnya menyampaikan niat melakukan penawaran umum terbatas (PUT/rights issue) tetapi belum terealisasi. Sebelumnya, emiten berkode saham DKFT merupakan perusahaan pembiayaan bernama PT Duta Kirana Finance Tbk. Central Omega memiliki lini usaha pertambangan mangan, nikel dan batu bara. Dua anak usaha langsungnya adalah PT Mulia Pacific Resources dan PT Mega Buana Resources. Mulia Pacific memiliki lima tambang dengan area seluas 19.336 hektare, adapun Mega Buana memiliki dua tambang nikel dengan area 9.654 hektare.Saham perseroan yang berkode DKFT menguat lagi sebesar Rp360 atau sebesar 24,49% menjadi Rp1.830 siang ini. Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp200,03 miliar dan membentuk rasio harga saham terhadap laba bersihnya sebesar (price to earnings ratio/PER) sebesar 5,24 kali. Data BEI menunjukkan perseroan dipimpin oleh Kiki Hamidjaja dan posisi komisaris utama perseroan dijabat oleh Johny. Namun, situs resmi perseroan menunjukkan direktur utamanya dijabat Ho Hie Pet dan komisaris utamanya Lim Anthony. (ea)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
