Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 sekuritas & bank siap jadi agen penjual ORI

JAKARTA: Sebanyak 20 sekuritas dan perbankan mengikuti seleksi agen penjual untuk penerbitan obligasi negara ritel (ORI) di pasar perdana 2011. Bank atau perusahaan sekuritas yang akan mengikuti seleksi penjualan ORI telah mendaftar ke Ditjen Pengelolaan

JAKARTA: Sebanyak 20 sekuritas dan perbankan mengikuti seleksi agen penjual untuk penerbitan obligasi negara ritel (ORI) di pasar perdana 2011. Bank atau perusahaan sekuritas yang akan mengikuti seleksi penjualan ORI telah mendaftar ke Ditjen Pengelolaan Utang sejak 24 Juni-11 Juli.Direktur Trimegah Securities Karman Pamurahardjo mengatakan institusinya siap memasarkan ORI 008 jika ditunjuk pemerintah. "Trimegah sudah menjalani tes diurutan awal, ada 20 sekuritas dan bank yang ikut seleksi," katanya kemarin.Pada penerbitan ORI 007 tahun lalu, Trimegah mampu menjual senilai Rp361 miliar, dan bertengger sebagai agen penjual terbaik untuk kategori perusahaan efek. Untuk tawaran fee 0,45%, Karman enggan berkomentar. "Sejak dulu memang fee di level tersebut," katanya.Prospek ORI 008 diperkirakan masih cerah lantaran Indonesia merupakan tempat menarik untuk membiakkan uang. Namun, hasil penjualan ORI 008 tetap bergantung pada kupon yang ditawarkan pemerintah.Ditempat yang sama Equity & Research Director Sucorinvest Adrian Rusmana mengatakan pihaknya baru pertama kalinya mengikuti seleksi agen penjual ORI. "Kami masuk dalam 20 sekuritas dan di panggil ikut seleksi juga dengan menawarkan yield dikisaran 8% dengan tenor minimal 3-5 tahunan," katanya. Hal tersebut sesuai dengan struktur fee dan spread jual atau beli selaku agen penjual dengan perbandingan antara .Adrian menjelaskan Suconrinvest tahun ini telah membuka lima cabang dan memiliki rencana kerja serta strategi penjualan obligasi ritel sebagai syarat sebagai agen penjual ORI tersebut. Vice President Product Development PT Bank Negara Indonesia Tbk melihat pemerintah mungkin akan menawarkan kupon ORI 008 mengikuti benchmark surat utang negara (SUN) yang bertenor tiga tahun, dengan rata-rata yield 7,5% hingga 8% per tahun. "Rata-rata yield telah kami tawarkan sesuai dengan perkembangan pasar di semester II ini," katanya.Minat investor ritel selama ini masih tinggi terhadap obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah juga cukup likuid di pasar sekunder. Dirinya mengingatkan bahwa selama tiga bulan terakhir, volatilitas pasar cukup tinggi akibat terpaan isu global. "Jadi ada kemungkinan pemerintah akan membayar bunga lebih tinggi," katanya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper