Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepekan ini, investor lirik obligasi jangka pendek

JAKARTA:  Pasar obligasi korporasi ber-time to maturity (TTM) pendek dan memiliki rating tinggi akan menjadi pilihan investasi investor perdagangan sepekan ke depan.Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan investor

JAKARTA:  Pasar obligasi korporasi ber-time to maturity (TTM) pendek dan memiliki rating tinggi akan menjadi pilihan investasi investor perdagangan sepekan ke depan.Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan investor mencermati sentimen negatif yang datang dari AS dimana pasar terlihat khawatir karena tidak ada sinyal titik temu atas pembahasan mengenai limit utang dari level saat ini (US$ 14,3 triliun) dan penghematan anggaran di tingkat parlemen."Pergerakan harga obligasi pada pekan kemarin sempat melemah di awal pekan seiring pelemahan di pasar saham setelah menyentuh rekor terbarunya," katanya saat dihubungi Bisnis hari ini.Kabar dari Eropa, muncul kecemasan terhadap kemampuan negara-negara Eropa membayar utangnya. Apalagi dikabarkan ECB berencana mencari bantuan pendanaan bagi Italia. "Akibatnya yield obligasi Italia melonjak tajam sehingga mempengaruhi perdagangan obligasi dalam negeri," katanya.Selain itu, sentimen ditetapkannya level BI Rate di 6,75% telah direspons pasar sebelumnya sehingga tidak terlalu signifikan mempengaruhi. Akan tetapi, pasar obligasi bisa kembali rebound setelah dirilis kenaikan GDP, penjualan ritel, dan industrial production China di atas perkiraan meskipun diiringi pemangkasan utang Irlandia oleh Moody’s."Respons investor terhadap ketidakjelasan kondisi AS- di mana Moody’s dan Fitch yang berencana men-downgrade ekonomi AS-membuat peralihan dana ke emerging market," katanya.Pada obligasi Pemerintah seri FR0054 menjadi teraktif di perdagangkan. Sementara pada korporasi antara lain, yaitu MEDC02A, TRAC02C, dan BDKI02SB. "Lelang SBSN pada pekan kemarin tidak ada seri yang dimenangkan," katanya.Berdasarkan perhitungan indeks obligasi Pemerintah yang dilakukan oleh IBPA-Indonesian Government Bond Index tercatat indeks IBPA-IGBI Clean Price pada akhir minggu kemarin sebesar 120,58 atau turun 20,17 bps dibandingkan dengan minggu sebelumnya.Sementara bila menggunakan IBPA-IGBI Gross Price tercatat sebesar 122,40 atau turun 118,12 bps dari minggu sebelumnya.Pada yield IGBI-Effective tercatat sebesar 7,30% atau naik 1,03 bps. Sementara pada yield IGBI-Gross Yield tercatat naik 3 bps dari minggu sebelumnya menjadi 7,78%.Kurva yield (yield curve) dari indeks obligasi Pemerintah bergerak mix dimana rata-rata yield pada tenor jangka pendek (1-4 tahun) bergerak turun 24,42 bps, tenor jangka menengah (5-7 tahun) bergerak turun 1,33 bps, dan pada tenor jangka panjang (8-30 tahun) bergerak naik 1,18 bps."Kenaikan yield terbesar pada tenor 20 yang naik 8,6 bps. Sementara penurunan terbesar pada tenor 1 yang turun 23,69 bps," katanya.Pergerakan yield U.S Treasury pada tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 10 tahun mengalami penurunan. Tenor 1 tahun turun 2 bps di level 0,15%. Tenor 3 tahun turun 8 bps di level 0,62%. Sementara tenor 10 tahun turun 9 bps menjadi 2,94%. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper