Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks diduga berlanjut naik pekan ini

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan diprediksi melanjutkan penguatan dan berpotensi menguji level baru di 4.000 pada pekan ini, didorong oleh kondisi pasar global yang mulai stabil.Analis PT Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan IHSG akan bergerak

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan diprediksi melanjutkan penguatan dan berpotensi menguji level baru di 4.000 pada pekan ini, didorong oleh kondisi pasar global yang mulai stabil.Analis PT Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan IHSG akan bergerak di kisaran 3.875-4.025 pada pekan ini, setelah menembus rekor baru di level 3.927 pada pekan lalu.“Pada Senin [hari ini] dan Selasa, saya perkirakan indeks akan mencoba level 4.000, setelah itu indeks akan mulai rawan terhadap aksi profit taking,” katanya saat dihubungi Bisnis, kemarin.Praska memaparkan sentimen penggerak yang perlu dicermati investor pada pekan ini adalah pengumuman data inflasi Juni sebesar 0,55% yang di atas ekspektasi pasar, penentuan batas utang Amerika Serikat, dan potensi perlambatan ekonomi China.Menurut dia, kondisi ekonomi AS sudah menunjukkan perbaikan, menyusul data manufaktur yang dirilis pada pekan lalu yang menunjukkan peningkatan. Selain itu, lanjutnya, pada pekan ini AS akan mengeluarkan data tingkat pengangguran yang diprediksi tetap berada di level 9,1%.Sentimen negatif muncul dari sikap waspada investor terhadap potensi perlambatan ekonomi China yang dipicu oleh penurunan indeks aktivitas bisnis pada Juni sebesar 50,9% dibandingkan dengan 52% pada Mei.“Hal itu menunjukkan kebijakan pemerintah China untuk menaikkan GWM [giro wajib minimum] langsung direspons oleh pasar dan dampaknya cukup signifikan bagi aktivitas bisnis negara tersebut,” paparnya.Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada menuturkan indeks akan dibayangi oleh aksi ambil untung pada pekan ini, menyusul penguatan yang cukup tajam pada akhir pekan lalu.Apalagi, dia menambahkan, jika dana bailout untuk Yunani tidak jadi diberikan oleh IMF, maka bursa global akan kembali tertekan dan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan bursa dalam negeri.“Saya perkirakan indeks akan bergerak di kisaran support 3.820-3.860 dan resistan di kisaran 3.935-3.985,” ujarnya.Sepanjang pekan lalu, IHSG menguat 2,06 % ke level 3.927,10 dan indeks BISNIS-27 menguat 3,09 % ke level Rp342.63 dari level sebelumnya 322,35.Pasar obligasiPasar obligasi korporasi dengan waktu jatuh tempo panjang diprediksi menjadi pilihan investasi pemodal pada pekan ini, menyusul keberhasilan voting I dan II di parlemen Yunani terhadap rencana penghematan, pemangkasan anggaran, dan penjualan aset.Reza mengatakan pergerakan harga obligasi di awal hingga pertengahan pekan lalu sempat menurun, seiring sikap investor yang menunggu (wait and see) kepastian hasil voting Yunani di tingkat parlemen.Reza memperkirakan perdagangan obligasi marak pada pekan ini. “Inflasi yang dinilai rendah menumbuhkan minat investor untuk masuk ke pasar obligasi,” katanya. (15/18/ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper