Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks diduga bergerak menguat terbatas

JAKARTA: Fokus investor terhadap penyelesaian krisis utang Yunani diperkirakan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas.Analis PT Infovesta Utama Praska Putrantyo menduga indeks

JAKARTA: Fokus investor terhadap penyelesaian krisis utang Yunani diperkirakan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas.Analis PT Infovesta Utama Praska Putrantyo menduga indeks akan bergerak di kisaran 3.788-3.874 dengan beberapa sentimen penggerak, di antaranya hasil pemungutan suara dari parlemen Yunani untuk kesepakatan pelaksanaan program penghematan anggaran selama lima tahun mendatang."Hal itu dilakukan agar kucuran dana bailout tambahan sebesar 12 miliar euro yang dijanjikan sekitar awal Juli bisa terealisasi," ujarnya dihubungi Bisnis hari ini. Praska menuturkan, sebelumnya Yunani berhasil membuat kesepakatan dengan Uni Eropa dan IMF mengenai program penghematan anggaran yang akan dilakukan negara tersebut, berupa kenaikan pajak dan pemotongan anggaran. Hasil dari pemungutan suara oleh parlemen Yunani, ungkapnya akan diumumkan pada pekan ini.Selain itu, dia menambahkan, peringatan Moody's terhadap potensi downgrade rating Italia yang masih memberatkan pergerakan bursa saham global juga patut diwaspadai. Apa lagi, rilis sejumlah indeks data ekonomi Amerika Serikat (AS) periode Juni diprediksi masih lemah.Beberapa data ekonomi yang akan keluar pada pekan ini, tuturnya, adalah Indeks Keyakinan Konsumen AS yang diprediksi stagnan di 60,3 dari sebelumnya 60,8, data Indeks Aktivitas Bisnis (Chicago Purchasing Manager Index) yang diprediksi turun menjadi 53,5 dari sebelumnya 56,6, serta Indeks Manufaktur yang diprediksi turun menjadi 51,1 dari sebelumnya 53,5."Dari dalam negeri, investor masih mengantisipasi rilis data inflasi domestik selama Juni 2011," ungkapnya.Praska melanjutkan penguatan IHSG selama lima hari berturut-turut pada pekan lalu juga akan membuat investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada pekan ini. Namun, menurutnya, investor masih bisa mencermati saham-saham bluechips yang masih relatif tertekan serta saham-saham yang sudah mengumumkan pembagian dividen.Sementara itu, Head of Reseach Analyst PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan investor pada pekan ini di antaranya berakhirnya kebijakan Quantitative Easing (QE) Jilid 2 pada 30 Juni mendatang.Dia memperkirakan walaupun pertumbuhan ekonomi tidak secepat perkiraan semula, The Fed tidak akan melanjutkan program QE menyusul semakin baiknya kondisi AS dari sisi ekonomi maupun likuiditas pasar uang jika dibandingkan kondisi pada 2008-2010.Senada dengan Praska, Edwin menilai keputusan Parlemen Yunani untuk mengesahkan rencana kenaikan pajak dan menurunkan anggaran pemerintah sebagai kebijakan penting yang ditunggu oleh investor dan memengaruhi arah pergerakan pasar modal pada pekan ini."Saya prediksi Parlemen Yunani akan mengesahkan kebijakan usulan anggaran ketat, seperti halnya parlemen mendukung kemenangan Mosi Percaya dalam rangka untuk memperoleh paket Bailout dari Uni Eropa dan IMF," paparnya. Selanjutnya, Edwin menyarankan agar investor juga mencermati rencana pemerintah Indonesia untuk menambah anggaran subsidi energi yang berpotensi menahan tingkat inflasi pada level maksimal 6,5% pada tahun ini. "Dengan adanya sentimen-sentimen tersebut, saya perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 3.800-3.880 dengan kecenderungan menguat terbatas pada minggu ini," paparnya.Beberapa saham, menurut Praska masih layak untuk dicermati pekan ini, diantaranya TINS, INCO, PTBA, BUMI, BORN, KLBF, UNVR, BBNI, dan BDMN. Sementara Edwin merekomendasikan saham PTBA, ITMG, AKRA, UNTR, INDF, JSMR, ASII, BBRI, BMRI, TLKM, HRUM, BJBR, INTA, ASRI, dan INDY.(ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper