Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat pembeli naik picu harga gandum

SINGAPURA: Harga gandum naik dalam 2 hari berturut-turut dipicu spekulasi penurunan harga selama 3 hari telah menarik pembeli di tengah kekhawatiran cuaca basah di Kanada dapat mengurangi area penanaman dan mengganggu pasokan dari negara tersebut.Harga

SINGAPURA: Harga gandum naik dalam 2 hari berturut-turut dipicu spekulasi penurunan harga selama 3 hari telah menarik pembeli di tengah kekhawatiran cuaca basah di Kanada dapat mengurangi area penanaman dan mengganggu pasokan dari negara tersebut.Harga kontrak berjangka gandum untuk pengiriman September naik sebesar 0,8% menjadi US$7,11 per bushel pada Chicago Board of Trade, sebelum diperdagangkan pada level US$7,1025 per bushel pada sore tadi di Singapura.Harga kontrak telah merosot sebesar 16% pada 20 hari pertama bulan ini. 1 bushel sama dengan 8 galon kering setara dengan 35,2 liter.Kementerian Pertanian, Perhutanan, dan Perikanan Jepang berencana membeli 103.252 metrik ton gandum dari Kanada dan Australia pada saat tender regular pada 23 Juni. Berdasarkan data Departemen Pertanian AS, Jepang adalah pembeli kedua terbesar gandum di Asia setelah Indonesia.Ker Chung Yang, analis pada Phillip Futures Pte, mengatakan kompleksitas gandum lebih tinggi. Harga juga naik karena sentimen dari pasar lain, ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, hari ini.Badan Gandum Kanada mengatakan penanaman biji-bijian di negara itu hampir selesai 87%. Di sisi lain, sedikit areal tambahan kemungkinan akan ditanami biji-bijian pula karena batas waktu perlindungan tanaman di padang rumput telah berakhir.Selain itu, harga kontrak jagung untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,7% menjadi US$6,85 per bushel di bursa Chicago, sebelum diperdagangkan tidak berubah pada level US$6,8025 per bushel. Harga kontrak kedelai untuk pengiriman November turun 0,2% menjadi US$13,465 per bushel.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper