Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga minyak akan terus tertekan

JAKARTA: Harga minyak diperkirakan terus tertekan ke level yang lebih rendah pada pekan ini di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.Wahyu Tribowo Laksono, Kepala Riset PT Askap Futures, mengatakan pertumbuhan ekonomi global, terutama nasib

JAKARTA: Harga minyak diperkirakan terus tertekan ke level yang lebih rendah pada pekan ini di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.Wahyu Tribowo Laksono, Kepala Riset PT Askap Futures, mengatakan pertumbuhan ekonomi global, terutama nasib kelanjutan kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) tahap tiga, yang akan ditentukan pada pekan ini dapat menekan minyak lebih lanjut.Dia mengatakan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di bursa New York berpotensi tertekan hingga ke level US$91 per dolar AS setelah ditutup di level kurang dari US$93 per dolar AS pada perdagangan pekan lalu.Bahkan, lanjut Wahyu, harga minyak tetap lemah ketika pelemahan dolar AS dan penguatan harga emas."Ke depan, masih ada tekanan terhadap minyak. Harga minyak WTI masih bergerak menuju US$91 per barel," ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Sejumlah ekonom dan analis yang disurvei oleh Bloomberg pun memperkirakan harga minyak mentah dunia dapat turun pada pekan ini dipicu sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi di dua negara perekonomian terbesar dunia, AS dan China.Sebanyak 18 dari 38 analis, atau 47% analis yang disurvei memperkirakan harga minyak akan turun sampai dengan 24 Juni. Pada pekan lalu, sebanyak 54% responden memperkirakan harga kontrak berjangka minyak akan turun.Kekhawatiran pasar terhadap keberhasilan usaha Eropa dalam mengatasi krisis utang Yunani dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi telah menekan harga minyak mentah merosot ke titik terendah dalam 4 bulan di bursa New York.Pada sesi perdagangan akhir pekan lalu, harga kontrak berjangka minyak mentah untuk pengiriman Juli turun US$1,94 menjadi US$93,01 per barel di New York Mercantile Exchange. Hal itu adalah level terendah dalam 4 bulan.Sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah WTI tersebut turun US$6,28 atau sekitar 6,3% yang merupakan pelemahan mingguan terbesar dalam 6 pekan sejak awal Mei. Adapun harga minyak mentah Brent untuk periode pengiriman Agustus turun US$0,81 atau 0,7% menjadi US$113,21 per barel pada akhir sesi perdagangan pekan lalu di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Penurunan harga minyak terjadi saat PM Yunani George Papandreou berupaya mendapatkan persetujuan parlemen atas langkah yang diperlukan untuk mendapatkan dana talangan (bailout) dan ketika Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini. Menurut Phil Flynn, Vice President of Research PFGBest di Chicago, pasar minyak lebih skeptis terhadap krisis utang daripada ekuitas pasar."Masih banyak pertanyaan soal dana talangan untuk Yunani. Banyak gangguan teknis di pasar pada pekan ini," ujarnya. (ea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper