Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN tawarkan bunga obligasi 8,62%-9,17%

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk menawarkan kupon obligasi XV 2011 pada kisaran 8,62%-9,17%. Bunga obligasi tersebut akan dibayarkan setiap 3 bulan.Direktur Keuangan dan Perbendahara BTN Saut Pardede mengatakan kuota obligasi dengan jangka waktu

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk menawarkan kupon obligasi XV 2011 pada kisaran 8,62%-9,17%. Bunga obligasi tersebut akan dibayarkan setiap 3 bulan.Direktur Keuangan dan Perbendahara BTN Saut Pardede mengatakan kuota obligasi dengan jangka waktu 10 tahun itu maksimal Rp2 triliun rupiah tanpa rencana penambahan kuota."Dengan tingkat bunga yang bersaing, dan peringkat kami yang AA, mungkin saja akan oversubscribe, tetapi maksimal kami tawarkan hanya Rp2 triliun tanpa up size," ujarnya usai uji tuntas dan pemaparan publik penawaran umum obligasi XV tersebut, hari ini.Dia menjelaskan, penawaran tersebut telah melalui perhitungan yang cermat dan disesuaikan dengan kebutuhan serta penggunaan dana.Jika perseroan memberikan menambah nominal obligasi, maka kewajiban membayar bunga pun akan semakin tinggi. Saut khawatir hal tersebut akan meningkatkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR)."Bisa saja kami up size sampai Rp3 triliun misalnya, tapi itu kan akan menambah bunga yang harus dibayar. Padahal dana ini akan banyak dikucurkan pada KPR, tidak mungkin kami menambah bunga KPR," katanya.Menurutnya, obligasi tersebut lebih banyak dikucurkan untuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat. Dalam skim FLPP tersebut, BTN menanggung pembiayaan sebesar 40%, sedangkan sisanya ditanggung oleh pemerintah."Kami membayar obligasi lebih mahal dibandingkan membayar deposito, tidak mungkin kami membiayai kredit umum yang jangkanya hanya 1 tahun-2 tahun dengan obligasi yang mahal. Obligasi ini dikhususkan untuk lending yang panjang, KPR subsidi" tuturnya.Saut menerangkan untuk KPR subsidi tersebut, nasabah membayar bunga tetap 8,5% selama 10 tahun-15 tahun. Oleh sebab itu perseroan membutuhkan dana yang tetap dalam jangka panjang.Berdasarkan hal tersebut, Saut mengungkapkan, BTN tidak memiliki tendensi untuk melakukan pembelian kembali.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper