JAKARTA: Rupiah menguat kembali, terkait dengan laporan ekonomi yang akan terbit pada pekan ini diperkirakan menunjukkan laju inflasi Mei yang melambat.
Nilai tukar rupiah menguat dalam 3 hari berturut-turut. Pada bulan ini, rupiah telah terapresiasi sebesar 0,2% dan merupakan kinerja terbaik di antara 10 mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan, tidak termasuk yen. Hal itu dipicu oleh aksi investor asing yang meningkatkan kepemilikan terhadap surat utang milik negara.Kepala Treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menilai pemerintah dan otoritas moneter akan terus mengelola inflasi.Selain itu, lanjutnya, Bank Indonesia juga akan terus menggunakan mata uang untuk memerangi inflasi impor. Inflasi akan dikelola dan itu memberikan kepercayaan kepada investor, ujarnya hari ini.Rupiah menguat 0,3% menjadi Rp8.549 per dolar AS pada perdagangan pagi ini di Jakarta dan merupakan level terkuat sejak 23 Mei.Sejumlah ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan, belanja konsumen naik 5,94% pada bulan ini, lebih rendah dibandingkan dibandingkan kenaikan sebesar 6,16% pada April.Pada Jumat lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan harga dapat naik 5,8%-5,9% pada Mei dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.Adapun, jumlah kepemilikan dana asing terhadap surat utang pemerintah naik sebesar 2% menjadi Rp225,9 triliun atau sekitar US$26,4 miliar sepanjang 1 Mei-26 Mei. (spr)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
