Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANGKOK: Kenaikan harga minyak dunia yang semakin liar dan pasokan yang terbatas dari Asia Tenggara telah mendorong harga kontrak karet naik untuk dua hari berturut-turut.

Kenaikan harga minyak dunia turut meningkatkan daya tarik komoditas yang digunakan sebagai bahan utama karet dan sarung tangan tersebut.

Harga kontrak karet untuk pengiriman Juli naik 1,5% menjadi 474,5 yen per kg atau US$5.825 per metrik ton sebelum diperdagangkan pada level 473,0 yen pada Bursa Komoditas Tokyo (Tokyo Commodity Exchange/CTX) pada pukul 13.10 waktu setempat.Harga kontrak paling aktif naik 12% pada bulan lalu seiring kekhawatiran jumlah pasokan. Kontrak tersebut melanjutkan reli harga sebesar 50% pada tahun lalu.Minyak diperdagangkan mendekati US$91 per barel di bursa New York menyusul kekhawatiran terhadap gejolak politik yang berlangsung saat ini di Mesir. Navarat Kaewpratarn, pejabat pemasaran senior pada Future Agri Trade Co., menuturkan hujan yang berlanjut di wilayah selatan Thailand telah membatasi pasokan karet."Pasokan akan semakin menurun seiring musim rendah produksi, padahal permintaan cenderung menguat," katanya kepada Bloomberg, hari ini.Biro Cuaca Malaysia menuturkan iklim La Nina diramalkan berdampak besar terhadap produksi minyak kelapa sawit dan karet di Malaysia. Thailand, Indonesia dan Malaysia merupakan tiga produsen terbesar dunia yang menguasai 70% pasokan karet dunia.Berdasarkan data Rubber Research Institute of Thailand, harga fisik karet alam di Thailand naik 0,4% menjadi 178,55 baht atau US$5,80 per kg pada hari ini. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan harga minyak.Pasar di Shanghai akan tutup mulai hari ini sampai dengan 8 Februari untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek. Pada 31 Januari, harga kontrak karet untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai naik ke rekor 41.850 yuan (US$6.350) per ton. (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper