Bursa AS melemah, Nasdaq terdalam

News Editor - Bisnis.com

Jumat, 21 Januari 2011 | 00:20

JAKARTA: Bursa saham AS menurun yang dipicu oleh saham F5 Network melemah 21,4% ke level US$109,15 meskipun meskipun saham Morgan Stanley naik 4,6% yang merupakan tertinggi sejak Juli tahun lalu ke level harga US$29,02.Analis yang disurvei oleh Bloomberg mengestimasi pendapatan Morgan Stanley mencapai $7,32 miliar.Saham F5 Network pun berada di level terendah setelah perusahaan itu memprediksikan pendapatan kuartal kedua turun. Sementara itu, saham Freeport-McMoran Copper and Gold Inc turun 3,7% ke level harga US$110,90 setelah Freeport menyatakan biaya produksi akan naik.Saham sektor pertambangan itu mengalami tekanan setelah data menunjukkan pertumbuhan tinggi di China membuat negara tersebut kemungkinan akan memperketat kredit sebagai upaya menghadapi inflasi, menurut Alan Gayle, senior investment strategist pada RidgeWorth Capital Management in Richmond, Virginia, yang mengelola dana luari neger sebesar $52,5 juta.Akibat kondisi itu, Indeks Dow Jones turun 2,49 poin (0,02%) ke level 11.822. Indeks S&P 500 juga turun 1,66 poin (0,13%) ke level 1.280. Indeks Nasdaq turun lebih dalam 21,07 poin (0,77%) ke level 2.704,29.Saham Alcoa Inc ditutup di kisaran harga US$15,98 dan Exxon Mobil Corp turun 0,6% ke level harga US$ 77,75. Saham Parker Hannifin Corp turun 6,1% ke harga US$85,51.Data ekonomi Amerika Serikat terbaru menunjukkan penjualan rumah melebihi harapan pelaku pasar pada Desember meski cuaca buruk mempengaruhi sektor perumahan yang berjuang untuk tumbuh.Selain itu, departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim data pengangguran menurun pada awal tahun. Volume perdagangan saham di bursa saham New York sekitar 8,9 miliar saham, sedangkan bursa saham Amerika Serikat dan Nasdaq rata-rata 8,47 miliar saham. Pada indeks saham Nasdaq 19 saham turun untuk setiap tujuh saham yang naik.Perusahaan finansial mengalami reli sebear 0,5% yang merupakan terbesar kedua hari ini di dalam indeks S&P 500 di antara 10 industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Editor : Annisa Sulistyo Rini