Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasok turun dorong harga karet

TOKYO: Karet alam diperkirakan melanjutkan reli harga seiring curah hujan yang tinggi memangkas pasokan, menurunkan hasil musiman, sementara lonjakan penjualan kendaraan mendorong permintaan terhadap komoditas tersebut. Tetsu Emori, fund manager komoditas
TOKYO: Karet alam diperkirakan melanjutkan reli harga seiring curah hujan yang tinggi memangkas pasokan, menurunkan hasil musiman, sementara lonjakan penjualan kendaraan mendorong permintaan terhadap komoditas tersebut.

Tetsu Emori, fund manager komoditas pada Astmax Co. di Tokyo, mengatakan harga komoditas itu akan reli sampai harga mencapai titik yang secara substansial akan melemahkan permintaan fisik. Sulit memprediksi di level mana harga tersebut akan bertengger. Mungkin di kisaran 600 yen, ujarnya seperti dikutip Bloomberg, akhir pekan lalu.

Pada akhir pekan lalu, harga kontrak berjangka karet mencapai puncak pada level 454,7 yen per kg atau US$5.505 per metrik ton pada Bursa Komoditas Tokyo (Tokyo Commodity Exchange), melanjutkan kenaikan harga sebesar 50% yang dicapai pada tahun lalu.

Kenaikan tersebut menimbulkan biaya tambahan bagi perusahaan pembuat ban seperti Bridgestone dan turut mendorong inflasi seperti yang terjadi pada kenaikan harga biji-bijian dan minyak.

Jika merujuk perkiraan umum sebanyak 4 analis dan manager keuangan yang disurvei oleh Bloomberg, harga karet dapat mencapai 500 yen pada paruh pertama tahun ini.

Menurut Hisaaki Tasaka, analis broker ACE Koeki yang berbasis di Tokyo, reli harga karet tidak akan berhenti hingga terjadi kenaikan pengiriman dari Thailand. Harga kontrak berjangka karet mungkin naik menjadi 500 yen per kg pada Juni karena naiknya permintaan menyebabkan jumlah pasokan turun.

Sepanjang tahun ini, harga karet telah tumbuh sebesar 9,7%, mengalahkan komoditas lainnya di S&P GSCI Commodity Index. Harga karet tunai di Thailand juga naik mencapai rekor sebesar 166,3 bath (US$5,46) per kg pada akhir pekan lalu.

Niels Fehre, analis HSBC Trinkaus & Burkhardt AG, memperkirakan pasokan karet alam dunia akan defisit untuk kedua kalinya pada 2011.

Meskipun harga tetap tumbuh, permintaan tetap kuat karena pembeli meningkatkan pembelian menjelang musim rendah produksi dan menjelang periode libur Tahun Baru Imlek, ujar Sureerat Kunthongjun, analis AGROW Enterprise Ltd.

Hujan deras yang disebabkan oleh La Nina, yang juga menyebabkan banjir Australia, telah mengganggu proses penyadapan karet di wilayah Asia Tenggara. Asosiasi Natural Rubber Producing Countries Thailand memperkirakan produksi karet alam pada musim dingin yang berlangsung mulai Februari Mei akan turun sebesar 60% dibandingkan jumlah produksi pada musim biasanya.

Wanwilai Choilek, manager Hadyai, cabang broker komoditas DS Futures Ltd. Thailand, mengatakan pertumbuhan penjualan kendaraan telah meningkatkan optimisme terhadap permintaan ban mobil. (02/msw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper