Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga kapas terkoreksi akibat aksi jual serat

BANGKOK: Harga kontrak berjangka kapas di New York jatuh pada hari kedua setelah investor melakuan aksi jual serat untuk merealisasikan keuntungan mereka setelah harga komoditas itu rally ke level tertinggi sepanjang masa.

BANGKOK: Harga kontrak berjangka kapas di New York jatuh pada hari kedua setelah investor melakuan aksi jual serat untuk merealisasikan keuntungan mereka setelah harga komoditas itu rally ke level tertinggi sepanjang masa.

Harga pengiriman kapas untuk Maret jatuh 6 sen dolar AS di ICE Futures AS ke level US$1,4812 per pon sebelum diperdagangkan di level US$1,419 pada pukul 16.00 waktu Singapura. Kontrak tersebut mencapai rekor US$1,5912 per pon pada 21 Desember 2010.

Pada level ini, kami berharap permintaan mulai agak rasional, ujar Wayne Gordon, Senior Analis Rabobank Groep NV seperti dikutip Bloomberg, hari ini.

Broker Samsung Futures Inc Jongyoun Chung menambahkan penjualan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru juga mendorong penurunan harga.

Harga komoditas berjangka tersebut tumbuh dua kali lipat pada tahun ini, yang merupakan kemajuan terbesar sejak 1973, akibat spekulasi bahwa pasokan global akan cukup untuk memenuhi kenaikan permintaan dari China, konsumen terbesar di dunia.

Data Departemen Pertanian AS menunjukkan penjualan ekspor kapas lahan kering, eksportir terbesar di dunia, pada pekan yang berakhir 9 Desember melorot 35% dari pekan sebelumnya.

Persediaan gudang yang dimonitor oleh ICE mencatat keuntungan 0,5% menjadi 128.420 bal pada 21 Desember dari hari sebelumnya. Harga ini meningkat untuk 5 hari berturut-turut.

Permintaan China diperkirakan akan melebihi pasokan sebanyak 17 juta bal sampai dengan 31 Juli. Stok di AS diperkirakan akan turun selama tiga tahun berturut-turut ke level terendah sejak 1960. (02/NOM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aurelia Nelly
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper